Find Us On Social Media :

Kisah Jalur Kereta Tertua di Jepang, Tetap Beroperasi Meski Hanya Antar-Jemput Satu Penumpang

By Tata Lugas Nastiti, Jumat, 10 Mei 2019 | 18:40 WIB

Kisah Jalur Kereta Tertua di Jepang, Tetap Beroperasi Meski Hanya Antar-Jemput Satu Penumpang

Grid.ID - Pernah dengar tentang jalur Kami-Shirataki, jalur kereta tertua di Jepang?

Kami-Shirataki adalah salah satu jalur kereta tertua di Jepang yang telah ditutup pada pertengahan tahun 2016 lalu.

Namun di akhir-akhir tahun sebelum akhirnya jalur kereta tertua di Jepang ini pensiun, jalur Kami-Shirataki masih setia beroperasi mengantar satu penumpang.

Baca Juga : Diteliti 5 Seismolog Profesional dari Jepang, Mentawai dan Bengkulu Disebut Ada Potensi Gempa Maha Dahsyat!

Ya, kereta api adalah salah satu akomodasi umum yang jadi primadona di Jepang.

Pengguna setianya dari hari ke hari pun semakin bertambah dan beragam sehingga memaksa pemerintah Jepang membuka berbagai jalur baru untuk mendukung penduduknya mobilisasi.

Namun dari sekian banyaknya jalur kereta api yang dibuka dan masih aktif digunakan terdapat beberapa jalur tua yang kini telah ditutup.

Baca Juga : Lembah Nagoro, Desa Terseram di Jepang dengan Ratusan Boneka Dibuat Seolah Hidup dan Menggantikan Penduduk Aslinya

Salah satunya adalah jalur kereta api tertua, Kami-Shirataki.

Jalur kereta api tertua, Kami-Shirataki ini beroperasi di area terpencil di Jepang yang menghubungkan antar dua kota kecil Kami dan Shirataki.

Melansir dari Daily Mail, jalur kereta ini pertama kali dibuka pada bulan Oktober tahun 1932.

Baca Juga : Bangga dengan Indonesia, Duta Besar Jepang Lakukan Hal Ini. Gemas!

Delapan puluh empat tahun setia beroperasi melayani penduduk kota Kami-Shirataki, jalur kereta ini akhirnya direncanakan untuk ditutup.

Hal ini dikarenakan jalur kereta tersebut tak lagi dianggap strategis dan jumlah penumpang yang menggunakan jasanya semakin hari semakin berkurang dengan drastis.

Rencana penutupan jalur ini diungkapkan pada tahun 2012.

Baca Juga : Kisah Miyazaki, Psikopat Asal Jepang yang Tiduri dan Mutilasi Mayat Korbannya

Namun setelah dilakukan investigasi lebih lanjut, rencana penutupan ini pun diundur.

Pengunduran waktu penutupan jalur dikarenakan masih terdapat satu penumpang yang masih setia menggunakan jasa kereta tersebut.

Adalah seorang pelajar SMA bernama Kana yang masih menggunakan jalur tersebut.

Baca Juga : Ini Dia 3 Pusaka Rahasia Jepang Milik Sang Kaisar yang Ada di Anime Naruto

Selama tiga tahun belakangan, Kana mengaku masih menggunakan jalur kereta Kami-Shirataki sebagai satu-satunya cara ia berangkat ke sekolah.

Karena lokasi rumahnya dan sekolahnya cukup jauh, jalur kereta Kami-Shirataki adalah satu-satunya akomodasi yang ia gunakan untuk berangkat sekolah.

Demi masa depan Kana, akhirnya pihak perusahan kereta mengurungkan niat menutup jalur tersebut dan tetap melayani Kana sebagai satu-satunya pelanggan hingga ia lulus sekolah.

Baca Juga : Punya Wajah Tampan, Pria Jepang ini Memilih Pacaran dengan Kecoak karena Menganggap Wanita Tak Menarik

Hal ini pun diakui Kana adalah hal yang sangat ia syukuri.

"Aku naik dan turun dari kereta ini selama tiga tahun belakangan dan stasiun ini jadi suatu hal yang sangat aku syukuri dalam hidupku.” pungkas Kana seperti yang dikutip Grid.ID dari Daily Mail.

Tidak hanya menjadikan Kana satu-satunya pelanggan, perusahaan kereta ini juga menyesuaikan jadwal keberangkatan dan kedatangan sesuai dengan jam sekolah Kana.

Baca Juga : Kedai Kentang Panggang di Jepang Ini Miliki Kasir yang Bikin Pelanggannya Kaget dan Gemas Saat Ingin Bayar

Bak pelanggan istimewa, kereta ini pun beroperasi hanya untuk mengantarkan Kana.

Pihak perusahaan bahkan mengaku rela merugi agar Kana dapat tetap berangkat sekolah.

Kereta jalur ini pun terus beroperasi hingga akhirnya Kana lulus sekolah pada 26 Maret 2016 lalu.

Baca Juga : Kisah Pilu Nenek 94 Tahun yang Terbiasa Tidur Memegang Baju Tentara Jepang Sambil Menangis

Tepat di hari kelulusan Kana dari sekolah, pihak perusahaan kereta pun resmi menutup jalur tersebut.

Pihak perusahaan kereta pun menuai banyak pujian dari berbagai pihak atas keputusan mereka yang mulia demi masa depan Kana. (*)