Find Us On Social Media :

18 Tahun Terisolasi di Pulau Tak Berpenghuni, Kondisi Joana Saat Ditemukan Sangat Memilukan

By None, Minggu, 12 Mei 2019 | 17:16 WIB

18 Tahun Terisolasi di Pulau Tak Berpenghuni, Kondisi Joana Saat Ditemukan Sangat Memilukan

Dia jelas tidak bisa berkomunikasi dengan siapa pun, dan tidak bisa dipahami, karena itu dia tidak bisa memberitahukan kisahnya yang mengerikan.

Sampai saat itu para ilmuwan tidak mengetahui bahasa apa yang digunakan oleh Juana Maria.

Dengan ditemukannya Juana, hal itu juga memperkuat fakta bahwa Juana Maria adalah anggota suku terakhir yang ditemukan masih hidup.

Namun, setelah ditemukan dan melakukan kontak dengan manusia lagi tahun 1853, dia hanya bisa menikmati 7 minggu waktu yang cukup singkat.

Selama hidup terisolasi, kekebalan tubuhnya cukup rentan, dia mengidap disentri dan meninggal secara tragis pada 19 Oktober 1853.

Baca Juga : Jo Cameron, Alami Mutasi Gen Hingga Miliki Kekuatan Super Tak Bisa Rasakan Sakit dan Sembuh Lebih Cepat

Pada dasarnya dia tidak pernah meninggalkan petunjuk apapun kecuali misteri masa lalunya. Uniknya tidak ada yang tahu nama aslinya.

Hanya saja, para pendeta Katolik memberinya nama Juana Maria setelah dia dibawa ke Mission Santa Barbara.

Sedangkan di Pulau Lumba-lumba Biru ia dinamai "Karana", namun tak ada bukti sejarah yang menyebutkan nama aslinya.

Beberapa benda yang dibawa bersamanya dari Pulau San Nicolas adalah jarum tulang yang mungkin digunakannya untuk membuat baju.

Sayangnya benda-benda itu disimpan di San Francisco dan hancur oleh gempa bumi pada tahun 1906, selain itu bajunya juga menghilang, setelah dikirim ke Vatikan.

Hal itu seolah membuat semua jejak dan sejarahnya telah menghilang dari muka bumi kecuali kisah-kisah tentangnya. (*)

Artikel ini telah tayang di INtisari online dengan judul, “Kisah Seorang Wanita yang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni Selama 18 Tahun, Begini Kondisinya Saat Ditemukan “