Find Us On Social Media :

Provokator Aksi Demo Rusuh 22 Mei Mengaku Mendapatkan Bayaran Rp 6 Juta

By Lalu Hendri Bagus Setiawan, Rabu, 22 Mei 2019 | 15:38 WIB

Provokator Aksi Demo Rusuh 22 Mei Mengaku Mendapatkan Bayaran Rp 6 Juta.

Laporan Wartawan Lalu Hendri Bagus

Grid.ID - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pihaknya menemukan uang dengan jumlah total Rp 6 juta dari para provokator yang ditangkap karena melakukan aksi anarkis di depan gedung Bawaslu dan Asrama Brimob Petamburan.

Bahkan, saat diperiksa, provokator yang mayoritas adalah anak-anak muda ini mengaku dibayar untuk melakukan aksinya

"Yang diamankan ini kita lihat, termasuk yang di depan Bawaslu, ditemukan di mereka amplop berisikan uang totalnya hampir Rp 6 juta, yang terpisah amplop-amplopnya."

"Mereka mengaku ada yang bayar," ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com dalam konferensi pers di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Baca Juga: Jalan Sepanjang Depan Kantor DPR Ditutup, Pedagang Kopi Keliling Diperbolehkan Lewat

Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal mengatakan, pihaknya menduga kericuhan yang terjadi setelah pembubaran aksi demonstrasi di depan gedung Bawaslu dipicu oleh massa bayaran.

Sejumlah amplop berisi uang pun ditemukan dari massa yang diamankan.

"Ada juga massa yang masih simpan amplop, uangnya masih ada, dan kami sedang mendalami itu," ujar Kadiv Humas Polri M Iqbal, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.

Baca Juga: Buka Bersama dengan Ibu dari Ani Yudhoyono, Penampilan Annisa Pohan dengan Makeup Super Tipis Sukses Jadi Sorotan Netizen

Kadiv Humas Polri memastikan bahwa demonstran yang sejak siang melakukan aksi di depan gedung Bawaslu sudah bubar sejak pukul 21.00 setelah menggelar shalat tarawih.

Namun, sebelum itu polisi menemukan ada 200 orang yang berkerumun di Jalan KS Tubun. Massa ini diduga bukan demonstran di depan gedung Bawaslu.