Find Us On Social Media :

Tak Lagi Jadi Pembunuh Berdarah Dingin, Ryan Jombang Lebih Taat Sambil Menunggu Hukuman Mati

By None, Rabu, 29 Mei 2019 | 10:36 WIB

Ryan Jombang menunggu eksekusi mati.

Baca Juga: Perlakuan Reino Barack Tampak Beda pada Istrinya, Syahrini Hamil?

Tak hanya sosoknya, masa kecilnya, kerabatnya, korban-korbannya, kita juga harus mengenali Ryan sebagai anggota kelompok masyarakat berperbuatan dan berkarakter serupa.

Pendek kata, memahami dinamika Ryan sebagai seorang psikopat atau pembunuh berantai (kalau memang ia bisa digolongkan sebagai pembunuh berantai), jauh lebih penting daripada sekadar mensyukuri hukuman mati (jika itu vonisnya) buat tukang jagal dari Desa Jatiwates, Jombang, Jawa Timur, ini.

Kronologi kasus

Tahun 2010, hampir tiada hari tanpa pemberitaan tentang Verry Idham Henryansah alias Ryan yang kala itu berusia 34 tahun.

Ryan menjadi tersangka pembunuhan 11 orang di Jombang dan Jakarta.

Paling tidak, pemberitaan yang "berlebih" itu telah menguak sedikit siapa sosok Ryan dan siapa saja sosok 11 korban yang "dihabisi" di Jakarta (satu orang) dan di Jombang (10 orang).

Baca Juga: Irwansyah Mengaku Dulu Sempat Menyelamatkan Zaskia Sungkar dari Dosa Dunia

Bahkan, motif pembunuhan berantai juga sudah terkuak yakni cemburu dan materi/ekonomi.

Motif cemburu terungkap dalam kasus mutilasi terhadap teman dekatnya Heri Santoso hingga tujuh potongan di Depok, lalu dibuang di Jl Kebagusan, Jakarta (12/7/2008).

Sementara itu, dalam kasus pembunuhan 10 orang di belakang rumah orangtua Ryan di desa Jatiwates, Kecamatan Tembelang, kabupaten Jombang, Jatim, selama kurun 2006-2008 terbukti bermotif materi/ekonomi.

"Motifnya memang keinginan seketika untuk menguasai barang-barang milik korban, tapi Ryan tak selalu lancar mewujudkan keinginan seketika itu," kata Direskrim Polda Jatim Kombes Pol Rusli Nasution kala itu di Surabaya (31/7/2008), seperti dilansir Surya.co.id kantor berita Antara.