Find Us On Social Media :

Awas, Kecanduan Smartphone Bisa Pengaruhi Kinerja Otakmu loh

By Linda Fitria, Jumat, 5 Januari 2018 | 02:51 WIB

Dampak kecanduan smartphone bagi remaja

Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Rahmad

Grid.ID - Seringkali aktivitas keseharian kita tidak bisa jauh dari smartphone

Apalagi untuk remaja, sangat sulit sekali untuk menjauh dari ponsel

Ponsel bagaikan candu yang sangat sulit untuk ditinggalkan. 

Entah kita menggunakan smartphone sebagai media komunikasi ataupun media hiburan. 

Dilansir Grid.ID dari parent, kecanduan smartphone dapat mempengaruhi otak remaja. 

(BACA : Jangan Asal Pakai, Ini lho Arti Sebenarnya dari Beberapa Ikon Emoji yang Biasa Ada di Aplikasi Chatting)

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sebagian remaja menghabiskan waktu selama 6 jam lebih untuk menatap layar smartphone. 

Bahkan laporan dari Pew Research Center menemukan bahwa 24% remaja online secara terus menerus. 

Remaja lebih cenderung memiliki kecanduan dengan smartphone dibandingkan dengan perangkat lain. 

Bahkan sekarang ada istilah untuk menyebut pecandu smartphone, yaitu nomophobia. 

Ahli syaraf mengemukakan bahwa penggunaan telepon berlebihan akan merusak kesehatan neurologis akibat paparan radiasi. 

Bahkan peneliti dari Korea University di Seoul menerbitkan hasil penelitian bahwa kecanduan smartphone dapat menimbulkan ketidakseimbangan bahan kimia di otak yang terkait dengan depresi dan kecemasan. 

Para remaja yang kecanduan smartphone biasanya beranggapan bahwa mereka melihat smartphone sebagai produktivitas, kehidupan sosial, dan rutinitas sehari - hari. 

(BACA : Cantik, Ponsel Ini Pas Banget nih Dijadikan Sebagai Hadiah Untuk Pasanganmu)

Remaja yang memiliki kecanduan smartphone memiliki tingkat kecemasan, depresi, dan gangguan tidur yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang bukan pecandu smartphone. 

Saat ini ada teknologi yang disebut magnetic resonance spectroscopy (MRS) untuk melacak pergerakan biokimia di otak remaja. 

Bahan kimia tersebut kemudian diberi nama gamma aminobutyric acid (GABA) yang terlibat dalam pengendalian dan penglihatan motorik dan mengatur fungsi otak. 

Terlalu banyak GABA maka akan menyebabkan kegelisahan. 

Peneliti juga mengamati kadar glutamat-glutamatin (Glx), neurotransmiter yang menyebabkan sel saraf otak menjadi bersemangat. 

Jumlah bahan kimia yang kita miliki di otak akan mempengaruhi emosi dan kemampuan kognitif kita. 

Jadi, kecanduan, kecemasan, dan depresi bisa timbul saat bahan kimia tersebut tidak seimbang. 

Pada otak orang yang kecanduan smartphone, kadar GABA akan memperlambat fungsi otak, sehingga menimbulkan dampak kontrol yang buruk. 

Sederhananya, ketika kamu terlalu sering menggunakan smartphone, maka kemampuan fokusmu juga akan menurun. (*)