Find Us On Social Media :

Berurai Air Mata, Korban Selamat Tangisi 30 Temannya yang Tewas Terpanggang dalam Kebakaran Pabrik Korek Api: Kawan-kawanku Habis Semua

By Asri Sulistyowati, Jumat, 21 Juni 2019 | 21:47 WIB

Berurai Air Mata, Korban Selamat Tangisi 30 Temannya yang Tewas Terpanggang dalam Kebakaran Pabrik Korek Api: Kawan-kawanku Habis Semua

 

Laporan Wartawan Grid.ID, Asri Sulistyowati

Grid.ID- Sebuah pabrik korek api (mancis) di Kabupaten Binjai, Sumatera Utara, ludes dilahab si jago merah pada Jumat siang (21/6/2019).

Pabrik mancis tersebut berada di Jalan Teungku Amir Hamzah, Desa Sambirejo, Kecamatan Langkat, Kabupaten Binjai.

Dari kebakaran tersebut, 30 orang dinyatakan menjadi korban tewas.

Sedangkan untuk korban selamat berjumlah 4 orang, dan semuanya berjenis kelamin perempuan.

Baca Juga: Beginilah Kronologi Kebakaran Pabrik Mancis yang Memakan Puluhan Korban Jiwa

Empat korban selamat tersebut yakni Pipit (29), Ayu Anita Sari (29), Ariyani (30), dan Nurasiyah (24).

Saat diwawancai Tribun Medan, seluruh korban selamat tak kuasa menahan air mata.

Pada saat bersamaan, petugas Satreskrim Polres Binjai sedang membujuk mereka untuk dimintai keterangan di Mapolres.

Salah satu korban bernama Pipit menceritakan peristiwa kebakaran yang terjadi saat jam makan siang.

Baca Juga: Kebakaran Pabrik Mancis, Puluhan Korban Ditemukan Tewas Lantaran Terperangkap Tak Bisa Keluar

Pipit mengungkapkan puluhan orang yang terpanggang bukan hanya pekerja, melainkan juga anak-anak.

Pipit dan ketiga kawannya berhasil selamat, karena keluar dari pabrik untuk makan siang.

"Jam istirahat anaknya, kan, datang," ucap Pipit singkat.

Pipit tak bisa menjelaskan rinci kejadian kebakaran ini.

"Aduh, blank ini aku, Bang," sambungnya.

Baca Juga: Pabrik Korek Api di Binjai Kebakaran, Puluhan Orang Tewas Terpanggang dalam Satu Ruangan Hingga Kesaksian Korban Selamat

Beberapa saat setelah Pipit meninggalkan pabrik, terdengar suara ledakan dari arah pabrik mancis.

Api langsung berkobar hebat dan membumbung tinggi di atas atap pabrik.

"Kawanku, kawanku, semua habis. Mana semua kawanku itu di dalam. Semua kawanku habis," katanya dengan derai air mata yang tak kuasa dibendungnya.

"Aku pikir tiga kawan ini, yang tiga ini masih di dalam, semua habis kawanku. Cuma berempat kami yang selamat."

Baca Juga: Bikin Siaran Langsung Saat Apartemen Tempatnya Menginap Alami Kebakaran, Ashanty Tuai Hujatan Netizen

"Tadi keluar dari pintu belakang, kami mau makan siang," katanya perempuan yang telah bekerja selama delapan tahun di pabrik mancis ini.

Pipit mengungkapkan terenggutnya 4 nyawa anak kecil dalam peristiwa ini ialah anak yang biasa dibawa orangtuanya bekerja.

Ada sekitar 30 orang meninggal dunia terpanggang di dalam ruangan karena terkunci.

Pekerja yang selamat lainnya, Nuraisyah hanya meraung-raung berderai tangis air mata dan terus bersandar di dinding.

Baca Juga: Salah Satu Saksi Prabowo-Sandi, Beti Kristiana Sebut Jalan Teras-Juwangi Tak Beraspal, Netizen Ini Lakukan Pembuktian dan Pemkab Boyolali Angkat Bicara

Pihak keluarganya mengatakan Nurasiyah alami trauma atas kejadian ini.

Teranyar, Kasubdit Bencana BPBD Langkat, Sugiono mengatakan ada 30 orang meninggal dengan 26 orang dewasa dan 4 orang anak kecil.

Informasi dari salah satu mantan pekerja pabrik yang meminta identitas tidak dipublikasikan, mereka selalu dikunci oleh pemilik pabrik atau mandor ketika merakit mancis.

Alasannya yakni dikhawatirkan terjadi pencurian.

Baca Juga: Lantaran Memijat Terlalu Kencang Tukang Pijat ini Dibunuh Pelanggannya

Beberapa warga sekitar juga mengungkapkan, keberadaan pabrik mancis ini bisa dibilang atau diduga ilegal, karena beroperasi tanpa izin.

Tak sembarang orang bisa keluar dan masuk ke dalam pabrik yang beroperasi di gedung yang merupakan bangunan rumah permanen.

Hal serupa juga disampaikan oleh pengawas Disnaker Sumut UPT I Medan-Binjai-Langkat Mahipal Nainggolan mengatakan, pabrik mancis ini beroperasi tanpa izin alias ilegal.

"Belum ada izin dari perangkat daerah, belum ada laporan dari perangkat daerah. Pengusaha akan dipanggil terkait hal ini," katanya di lokasi kejadian.

Baca Juga: Pria ini Tega Dorong Istrinya dari Tebing Setinggi 34 Meter, Ajaib! Ibu dan Bayinya Berhasil Selamat

Berulangkali mobil ambulans bolak-balik mengangkut jenazah para korban.

Selain itu, para keluarga korban berdatangan untuk mengetahui apakah di antara para korban yang bekerja di dalam industri rumah tangga produksi mancis bisa selamat.

Namun apa daya, keluarga histeris saat mengetahui kerabat mereka turut dalam korban tewas pabrik meledak.

Berdasarkan penuturan saksi mata bernama Ani, ada pekerja yang selamat dari kejadian nahas tersebut saat keluar jam makan siang.

Baca Juga: Detik-detik Warga Riau Tangkap Buaya Buncit di Sungai, Saat Dibedah Ada Potongan Tubuh Manusia di Perutnya!

Ani mengatakan, suara ledakan pabrik mancis terdengar seperti ban pecah, diawali dari belakang rumah permanen yang dijadikan tempat merakit mancis.

Saat tim Tribun-Medan.com menelurusi dari lokasi kebakaran, puluhan jenazah menumpuk di dalam satu ruangan pabrik mancis.

Ada jenazah laki-laki dan wanita tertumpuk di sudut sisi ruangan.

Selain itu, ada beberapa jenazah yang ditemukan di ruangan seperti kamar-kamar lainnya, ruang utama gedung pabrik.

(*)