Find Us On Social Media :

Lebih Tua Dari Peradaban Inca, Peradaban Moche Ternyata Mirip Masyarakat Modern, Ini Buktinya

By Violina Angeline, Selasa, 9 Januari 2018 | 22:36 WIB

Machu Picchu, Peru

Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati

Grid.ID – Ketika kita berwisata ke negara Peru, tentu tujuan wisata paling populer adalah Machu Picchu.

Lokasi wisata ini dikenal dengan julukan negeri di atas awan.

Machu Picchu dalam bahasa Quechua berarti Gunung Tua.

Lokasi ini sering juga disebut, Kota Inca yang hilang.

(BACA: Ruben Onsu Nggak Bisa Gerak di Jepang, Ini Kisah Liburan Mereka!)

Salah satu tempat terindah di Peru, sebuah lokasi reruntuhan Inca pra kolombus, yang terletak di wilayah pegunungan pada ketinggian sekitar 2.350 meter di atas permukaan laut.

Machu Picchu berada di atas lembah Uru bamba di Peru, sekitar 70 km barat Laut Kusko. 

Keindahan Machu Picchu karya suku Inca, tampaknya akan segera memiliki pesaing.

Pasalnya kini arkeolog telah mulai menemukan peradaban Moche Kuno yang sempat hilang.

Dilansir Grid.ID dari New Strait Times, arkeolog di Peru telah menemukan dua kamar yang digunakan untuk upacara politik di pantai gurun Peru.

(BACA: Lezatnya Pancake yang Lagi Hits di Instagram, Mau Coba?)

Kamar ini diduga berasal lebih dari 1.500 tahun yang lalu.

Sebelumnya, kamar ini hanya dilihat sekilas dalam ilustrasi orang Moche kuno.

Temuan tersebut ada di reruntuhan kompleks arkeologi Limon di wilayah Lambayeque, Peru.

Temuan ini akan memberikan petunjuk kunci untuk memahami kehidupan politik masyarakat Moche sebelum masyarakat itu hilang, kata arkeolog utama Walter Alva.

Salah satu ruangan yang ditemukan memiliki dua takhta.

(BACA: Liburan di Moscow, Presenter Kocak Fitri Tropica Kenakan Fashion Item yang Siap Bikin Ngelus Dada, Seperti Apa?)

Takhta tersebut diduga sebagai tempat di mana seorang pemimpin yang berkuasa dan tamunya mungkin menikmati pesta yang rumit, kata Alva.

Ruangan satunya, memiliki podium melingkar, mungkin untuk membuat pengumuman.

Peristiwa yang terjadi di ruangan tersebut diduga sangat penting.

Karena ilustrasi ruangan tersebut berulang kali ditampilkan di keramik dan porselen masyarakat Moche, kata Alva.

"Pemandangan ini telah digambarkan dalam ikonografi dunia Moche tapi kami belum pernah cukup beruntung untuk menemukan secara fisik di mana mereka berada," katanya.

(BACA: Liburan Tanpa Babysitter, Ternyata Ini Alasan Maya Septha)

"Ini adalah temuan yang sangat penting," ujar Alva.

Masyarakat Moche, adalah salah satu dari beberapa masyarakat kompleks yang berkembang di Peru jauh sebelum kemunculan kekaisaran Inca.

Masyarakat Moche menguasai hamparan gurun pasir yang luas dari tahun 100 sampai 700 Masehi.

Mereka dapat bertahan di sana berkat saluran irigasi yang mereka bangun untuk menanam tanaman di lembah gurun. 

Moche dikenal karena karya emas dan pahatannya yang rumit yang menampilkan berbagai macam tindakan seksual.

Banyak peneliti percaya peristiwa siklus iklim, seperti fenomena El Nino mungkin menyebabkan runtuhnya masyarakat Moche.

(BACA: Lezatnya Pancake yang Lagi Hits di Instagram, Mau Coba?)

Alva mengatakan bahwa pembangunan pada bagian dari ruang yang baru saja ditemukan tampaknya telah berhenti tiba-tiba di abad ke-5. 

Kamar-kamar itu diyakini hanya digunakan oleh golongan elit.

Hal ini karena lukisan ikan dan singa laut dapat dilihat di dinding.

Perempuan diyakini memiliki posisi yang kuat dalam politik dan agama masyarakat Moche

Tahun lalu, pejabat Peru dan arkeolog meluncurkan replika wajah wanita penguasa Moche kuno, Lady of Cao.

Lady of Cao, memiliki senjata dan benda-benda emas yang telah ditempa di sekujur tubuhnya.(*)