Find Us On Social Media :

Ingin Dalami Peran, Adipati Dolken Harus Menghapal hingga 13 Lembar Naskah untuk 1 Scene Film Perburuan

By Rissa Indrasty, Jumat, 5 Juli 2019 | 07:26 WIB

Adipati Dolken saat ditemui Grid.ID di kawasan Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Kamis (4/7/2019).

Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty

Grid.ID - Trailer film yang diadaptasi dari novel karya sastrawan Pramoedya Ananta Toer berjudul Perburuan baru saja rilis pada Kamis (4/7/2019).

Film yang dibintangi aktor Adipati Dolken ini akan segera tayang pada 15 Agustus 2019 mendatang.

Pria berusia 27 tahun ini mengungkapkan, dirinya sudah sejak beberapa tahun lalu diajak untuk bermain film Perburuan.

Baca Juga: Diisukan Putus dengan Vanesha Prescilla karena Iqbaal Ramadhan, Adipati Dolken Mengaku Tak Pernah Kenal dengan Iqbaal

"Perburuan tuh udah dari 2014, tapi akhirnya cerita itu hilang dan tiba-tiba dipanggil untuk syuting ini pada tahun 2018," ungkap Adipati Dolken saat ditemui Grid.ID di kawasan Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Kamis (4/7/2019).

Selama proses syuting berlangsung, Adipati Dolken mengungkapkan bahwa dirinya cukup kesulitan dalam memerankan Hardo di film Perburuan.

Hal tersebut karena naskah perannya cukup sulit dan sangat panjang, sehingga dirinya juga ikut kesulitan untuk mendalami peran.

Baca Juga: Ditanya Soal Dukungan Vanesha Prescilla Padanya di Film Perburuan, Adipati Dolken: Belum Tahu, Gue Belum Pegang Handphone

"Gue tuh lebih berat ke dialognya. Masalah rasa itu akan keluar ketika gue mengerti apa yang gue mainkan. Di saat gue mengerti dialog itu proses untuk sampai ke dialog ini yang berat banget, dan dialognya panjang banget, 1 scene bisa 13 lembar dan menurut gue harus bisa hapal di situ dulu," cerita Adipati Dolken.

Selama dirinya kesulitan mendalami peran, selama itu pula dirinya memerankan karakternya di film.

Baca Juga: Cara Unik Adipati Dolken dan Ayushita Jalin Chemistry sebagai Kekasih, Pacaran di Tengah Sawah sampai Temani Dodot Main Game PUBG

"Baru gue masuk ke perasaannya, karena kalau gue ngerti perasaan itu akan keluar dengan sendirinya tanpa gue berusaha. Ada juga kontemplasi, tapi fokusnya lebih ke dialog," tutup Adipati Doken.

(*)