Find Us On Social Media :

Sempat Utarakan Keinginannya Sebelum Meninggal, Sutopo: "Kalau Bisa Secepatnya, Mumpung Saya Masih Hidup..."

By None, Minggu, 7 Juli 2019 | 14:23 WIB

Sempat Utarakan Keinginannya Sebelum Meninggal, Sutopo:

Grid.ID- Kepergian Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho meninggalkan duka mendalam tak hanya bagi keluarga namun juga seluruh masyarakt Indonesia.

Sutopo Purwo Nugrho dikabarlan meninggal dunia pada pukul 02.20 waktu Guangzhou, China, Minggu (7/7/2019).

Pria yang akrab disapa Pak Topo itu meninggal dunia usai berjuang melawan kanker paru-paru yang dideritanya.

Seperti diketahui, Sutopo divonis kanker paru-paru stadium 4B sejak Januari 2018.

Baca Juga: Rumah ini Diburamkan di Google Maps, Ternyata Ada Kisah Mengerikan Didalamnya

Selama menjalani pengobatan kanker paru-paru, Sutopo selalu setia menjalankan tugasnya memberi informasi terkini seputar bencana di Indonesia.

Namun sel kankernya kian menyebar, bahkan menyebar ke organ lain.

Untuk mendapat perawatan maksimal, pada 15 Juni 2019 ia bertolak ke Guangzhou, China.

Bahkan sebelum terbang ke Negeri Tirai Bambu tersebut, Sutopo sempat berpamitan pada warga Indonesia melalui akun instagram pribadinya @sutopopurwo.

Ia juga memohon maaf jika selama menjalani perawatan di Cina tak lagi dapat memberi informasi bencana dengan cepat.

Baca Juga: Sutopo Meninggal Dunia: Berikut Ungkapan Hati Sang Anak Hingga Profilnya Masuk Media AS New York Times

"Hari ini saya ke Guangzho untuk berobat dari kanker paru yang telah menyebar di bsnyak tulang dan organ tubuh lali. Kondisinya sangat menyakitkan sekali."

"Saya mohon doa restu kepada kepada semua netizen dan lainnyanny. Jika ada kesalahan mohon dimaafkan. Sekaligus saya dimaafkan atas kesalahan dan dosa."

"Saya di Guangzho selama 1 bulan. Maaf jik tidak bisa menyampaikan info bencana dengan cepat. Mohon maaf ya"

Ternyata semasa hidupnya, Sutopo pernah mengungkap memiliki suatu keinginan.

Melansir Kompas.com, pria kelahiran Boyolali tersebut ingin kisah hidupnya didokumentasikan dalam bentuk buku.

Baca Juga: Waspada! Terlalu Lama Duduk Bisa Sebabkan Kanker Hingga Mati Muda, Lakukan 5 Hal ini Untuk Mencegahnya

Kala itu Sutopo mengatakan tengah mencari penerbit dan penulis yang bersedia menuliskan biografi dirinya.

Menurut Sutopo, perjalanan hidupnya dari kecil yang merupakan orang 'susah' hingga bisa dikenal banyak orang layak diabadikan.

"Dalam perjalanan hidup saya kan, dari kecil lahir miskin, di-bully, sampai sekarang banyak dikenal orang apalagi dalam kondisi saya kena kanker begini, sangat sayang jika tidak terbukukan atau terdokumentasikan," ujar Sutopo seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (5/3/2019).

Sebenarnya ia memiliki keinginan untuk menulis kisah hidupnya sendiri, namun tidak terealisasi karena tidak ada waktu.

Baca Juga: Sutopo Purwo Meninggal Usai Lawan Kanker Paru-paru, Benarkah Asap Rokok Jadi Penyebab Utama?

"Tetapi saya mau menulis sendiri juga tidak mampu, tidak ada waktu, dengan kondisi sakit ini," akunya.

Selain kisah hidupnya, Sutopo mengatakan bahwa penghargaan yang pernah diraihnya bisa dicantumkan dalam buku.

Melansir Kompas.com, Sutopo telah mendapat sederet penghargaan bergengsi, antara lain Communicator of the Year 2018, The First Responders 2018, Tokoh Komunikasi 2018, Tokoh Teladan Anti-Hoaks Indonesia, IAGI Awards, Outstanding Spokesperson, PNS Inspiratif Terfavorit 2018, dan lainnya.

Sutopo ingin kisahnya didokumentasikan dalam bentuk buku agar bisa menginspirasi dan memberi pelajaran hidup bagi penderita kanker lainnya.

"Kalau bisa secepatnya..."

Baca Juga: Jenazah Sutopo Rencananya Akan Diterbangkan Ke Indonesia Hari Ini, Sebelum Meninggal Dunia Almarhum Sempat Sampaikan Keinginan Lokasi Pemakamannya

Perihal keinginan Sutopo untuk mengangkat kisah hidupnya, ia mengungkap sebenarnya ada penulis yang ingin menulisnya, namun karena beberapa alasan, ia menolaknya.

"Sebelumnya ada yang menawarkan untuk menuliskan kisah hidup saya, tapi ada yang minta tetap saya harus biaya dan sharing. Ya saya nggak mau, saya nggak punya uang," kata Sutopo seperti dikutip dari Kompas.com.

Sehingga ia berinisiatif menawarkan siapa penulis yang berminat untuk kemudian dipilih.

"Oleh karena itu, kemarin saya tawarkan (penulis) siapa saja yang berminat, ternyata banyak yang berminat, bahkan saya list dan saya pastikan saya pilih."

Meski ketika itu Sutopo tak memberi tenggat waktu, ia berharap secepat mungkin ada penulis yang cocok dan dapat menerbitkan buku biografi dirinya.

Baca Juga: Sempat Minta Maaf Sebelum Meninggal Dunia, Inilah Unggahan Terakhir Sutopo Purwo Nugroho

"Jadi kalau bisa secepatnya, mumpung saya masih hidup, dalam kondisi saya masih lemah dan masih sakit, masih juga harus wawancara dan mengumpulkan bahan."

"Tidak ada batas waktu untuk menuliskan kisah hidup saya," ujarnya.

Sutopo juga mengungkap bersedia menceritakan kisahnya tergantung kemauan penulis yang nanti terpilih.

Ia juga sempat mempersilakan bagi penulis jika ingin melakukan wawancara kepada orangtua atau asistennya.

Baca Juga: Berlibur ke Jepang, Luna Maya Tampil Seksi Pakai Kaus Oblong Seharga 6 Juta Rupiah yang Jadi Sorotan

"Tergantung penulisnya maunya bagaimana, tentu dari penulis ada outline-nya jadi saya ngikutin aja."

"Mau kisah saya dari kecil sampai sekarang atau sejak saya sakit atau bagaimana," ujar Sutopo.

Kini Sutopo, Kepala Pusdatinmas BNPB yang selalu memberi informasi terkait bencana terkini di Indonesia telah berpulang.

Baca Juga: Pamer Perut Buncit, Tampilan Istri Baim Wong Paula Verhoeven dengan Kebaya Kondangan Justru Jadi Sorotan

Selamat jalan Pak Sutopo. (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul, “Semasa Hidup, Sutopo Purwo Nugroho Pernah Ungkap Suatu Keinginan, 'Kalau Bisa Secepatnya, Mumpung Saya Masih Hidup'”