Find Us On Social Media :

Sutopo Ungkap Buku Hariannya 24 Tahun Lalu, Bukan Kanker Paru-Paru Justru 2 Hal ini yang Paling Ditakutinya

By None, Minggu, 7 Juli 2019 | 16:11 WIB

Sutopo Ungkap Buku Hariannya 24 Tahun Lalu, Bukan Kanker Paru-Paru Justru 2 Hal ini yang Paling Ditakutinya

Grid.ID – Kepergian Sutopo Purwo Nugroho selaki kepala Humas Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) cukup mengejutkan publik.

Setelah dikabarkan bertolak ke negeri tirai bamboo Guangzhou, China, Sutopo dikabarkan sempat membaik.

Namun pada Minggu (7/7/2019) pukul 02.20 waktu setempat, ayah dari dua anak ini diakabarkan meninggal dunia.

Baca Juga: Semasa Hidupnya Sutopo Sempat Masuk Daftar 'The First Responders of The Year' 2018, Jadi Satu-Satunya Orang Indonesia yang Terpilih!

Meski mengidap penyakit yang mematikan, namun rupanya ada dua hal yang ditakutkan Sutopo pada 24 tahun yang lalu.

Dua hal yang ditakutkan Sutopo yakni mencari universitas setelah lulus SMA dan mencari pekerjaan setelah lulus S1.

Hal itu diungkapkan Sutopo dalam akun Instagramnya @sutopopurwo pada Minggu (26/5/2019).

"Ada 2 periode waktu yang menakutkan selama hidup saya yaitu mencari universitas setelah lulus SMA dan mencari pekerjaan setelah lulus S1."

"Mencari universitas negeri tidak mudah. Dihapusnya jalur PMDK atau undangan saat itu. Hanya ada satu peluang yaitu test SIPENMARU atau SBMPTN saat ini. Saya hanya mengikuti satu test itu."

Baca Juga: Sutopo Sempat Unggah Obat-Obatan yang Harus Dikonsumsinya Melawan Kanker, Mulai dari yang Murah Hingga Mahal!

"Tidak berani mendaftar swasta karena beayanya mahal saat itu. Akhirnya diterima di Fakultas Geografi UGM Yogyakarta. Ini pilihan ketiga. Itu pun kesasar karena salah informasi. Pilihan pertama Kedokteran Umum UGM dan kedua Manajemen UGM."

"Akhirnya lulus S1 dengan predikat cum laude, tercepat, termuda. Menjadi mahasiswa teladan dan juara Lomba Karya Inovatif Produktif Tingkat Nasional," tulis Sutopo.

Selanjutnya hal yang ia takutkan yaitu mencari pekerjaan setelah lulus kuliah.

Sebanyak 32 surat lamaran kerja pun disebar Sutopo ke berbagai perusahaan.

Baca Juga: Sutopo Nugroho Purwo Meninggal Dunia Akibat Kanker Paru Paru: Obat Anti Nyamuk Bisa Jadi Salah Satu Penyebabnya

"Lalu masuklah periode menakutkan kedua yaitu cari pekerjaan. Hampir tiap hari kirim lamaran. Total 32 surat lamaran via kantor pos. Dari 32 lamaran:

- 2 dapat panggilan lalu test dan diterima, yaitu di BPPT dan PT Sumalindo Lestari Jaya.

- 2 dapat panggilan tapi test gagal yaitu Dosen Universitas Esa Unggul dan PT Garuda Indonesia.

- 3 dapat surat balasan isinya ditolak yaitu:

  1. Dosen F. Geografi UGM Yogya
  2. Dosen F. Geografi UMS Solo
  3. Dosen Perikanan IPB Bogor"

Baca Juga: Meski Sakit Sutopo Tetap Berikan 'Update Bencana':

"25 TIDAK ADA surat balasan dan tidak direspon."

Namun tak semudah itu Sutopo mendapatkan pekerjaan, ia pun sempat hanya diberi harapan oleh beberapa perusahaan.

"Selama mencari pekerjaan, tidak semua perusahaan atau instansi besar yang saya lamar. Tapi perusahaan kecil bahkan konsultan pun saya lamar. Selama mencari pekerjaan itu banyak yang hanya PHP, diajak kesana kemari tapi akhirnya tidak ada kejelasan, dijanjikan dan lainnya."

Baca Juga: Sutopo Meninggal Dunia: Berikut Ungkapan Hati Sang Anak Hingga Profilnya Masuk Media AS New York Times

"Semua ini tercatat di block note 24 tahun yang lalu. Block note pemberiat teman di UI yang saya pakai buat catatan penting dan diary," tulisnya lagi.

Sutopo pun menghimbau untuk anak muda supaya tak langsung putus asa, sebab semuanya sudah diatur oleh Tuhan.

"Jadi bagi anak-anak muda, Jangan putus asa. Salah milih jurusan atau belum dapat pekerjaan meski sudah banyak kirim lamaran. Tuhan punya rencana yang lebih baik untuk kita. Tuhan tidsk langsung mengabulkan doa kita seketika. Untuk itu sabar dan terus berikhtiar. Kita tidak tahu masa depan kita. Tapi kita harus terus belajar, tekun, semangat, sabar dan berdoa," pungkas Sutopo. (*)

(Grid.ID/Dianita Anggraeni)