Find Us On Social Media :

Berapa Usia yang Tepat Untuk Mengenalkan Makanan Pada Bayi? Simak Penjelasannya di Sini yuk!

By Fahrisa Surya, Sabtu, 13 Januari 2018 | 16:43 WIB

Usia Tepat Untuk Mengenalkan Makanan Pada Bayi

Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi Cahyani

Grid.ID - Usia yang tepat untuk memberi makan kepada bayi masih sering diperdebatkan.

Ada yang percaya bahwa usia bayi yang tepat untuk makan adalah enam bulan.

Namun, ada juga orang tua yang sudah mulai mengenalkan bayi pada makanan sejak usia sebelum enam bulan.

Melansir dari laman popsugar.com, sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kebanyak orang tua memberi makan bayinya beberapa bulan sebelum usia seharusnnya.

(BACA: Inilah 4 Tanda yang Menunjukkan Jika Si Kecil Adalah Seorang Introvert)

Hasil dari penelitian ini diterbitkan di Jurnal dari Academy of Nutrition and Dietetics.

Dan hasilnya pun menunjukkan bahwa hanya sepertiga di Amerika mulai dikenalkan dengan makanan pelengkap ASI pada usia enam bulan.

Dan sisanya pada usia lima bahkan empat bulan.

Menurut Chloe M. Barrera, seorang peneliti dari Centers for Disease Control and Prevention, mengenalkan makanan pelengkap kepada bayi terlalu dini dapat menyebabkan mereka kehilangan nutrisi ASI yang penting.

(BACA: Takut Beri Anak Telur di Usia 6 Bulan? Jangan Salah, Ternyata Manfaatnya Luar Biasa!)

Namun, ternyata ada juga orang tua yang menunda pengenalan makanan terhadap bayi lho.

Hal ini bisa menyebabkan si kecil akan mengalami kekurangan zat gizi mikro bahkan hingga alergi.

Selama 60 tahun belakangan ini, rekomendasi usia bayi yang tepat untuk mengenalkan kepada makanan selalu berubah-ubah.

Pada tahun 1958 usia yang direkomendasikan adalah tiga bulan, pada tahun 1970an berubah lagi menjadi empat bulan.

(BACA: 8 Jenis Asupan Penting Bagi Balita Untuk Cegah Malnutrisi, Wajib Ada di Menu Hariannya ya…. )

Baru pada tahun 1990an usia yang direkomendasikan berubah menjadi enam bulan.

Kebanyakan orang tua yang memberikan makanan pada bayinya sebelum usia enam bulan adalah karena mereka percaya bahwa dengan memberi asupan makanan pada si kecil akan membuatnya lebih kenyang.

Dan ini bisa menyebabkan si kecil tidur bisa tidur dengan tenang ketika malam hari.

Namun, para peneliti menegaskan bahwa ini hanyalah mitos belaka. (*)