Grid.ID - Kelahiran seorang bayi, tentunya selalu disambut rasa bahagia oleh keluarga.
Tak jarang pula, keluarga mengadakan acara selamatan guna mengucapkan syukur setelah dikaruniai seorang anggota keluarga baru.
Seperti di Tiongkok, ada sebuah tradisi 'Man Yue' atau perayaan bulan purnama.
Perayaan bulan purnama ini adalah budaya tradisional masyarakat Tiongkok untuk mengucapkan rasa syukur atas kelahiran bayi.
Namun, acara selamatan bayi ini justru berbalik menjadi sebuah tragedi mengerikan akibat ulah seorang kakek ini.
Mengutip World of Buzz, sebuah acara selamatan bayi yang diadakan di kota Beijing, Tiongkok, berubah menjadi bencana.
Acara selamatan yang digelar pada Jumat (12/7/2019) itu dihadiri banyak sanak saudara dan sahabat guna merayakan kelahiran sang bayi.
Perayaan itu dimulai dengan acara makan-makan dan mengobrol biasa, sampai akhirnya para tamu perlahan-lahan mulai mabuk.
Ketika kakek dari sang bayi datang dan menggendong cucunya, masalah mulai muncul.
Salah seorang kerabat menantang sang kakek untuk memberi bayi yang baru lahir itu setenggah alkohol.
"Kakek tak boleh minum kalau bayinya tidak minum," begitu ujar sang kerabat, dikutip Grid.ID dari World of Buzz.
Situasi pun menjadi kian memanas ketika sang kakek menanggapi candaan kerabatnya dengan serius.
Sang kakek benar-benar memberi cucunya yang masih berusia 1 bulan, setenggak alkohol cuma demi 'menjaga harga dirinya'.
Sang ibu bayi yang mengetahui hal itu, langsung datang menyelamatkan sang bayi.
Baca Juga: Gegara Edit Pas Foto Kelewat Cantik di Kertas Suara, Caleg Terpilih DPD NTB Digugat Lawannya ke MK
Sang bayi menangis dan mulutnya dipenuhi dengan alkohol yang diberi kakeknya.
Setelah 30 menit, sang bayi tak lagi bernapas.
Sang ibu pun langsung membawa bayinya ke rumah sakit meski sudah dirawat secara intensif oleh tim medis.
Baca Juga: Balas Pesan Bos dengan Emoji 'OK', Seorang Karyawan Akhirnya Dipecat!
Dokter yang memeriksanya menemukan fakta jika sang bayi menderita alergi alkohol.
Sang dokter juga ikut membentak kakek yang telah tega memberi miras ke bayi yang masih berusia 1 bulan.
"Bayi tak bisa minum alkohol! Bagaimana bisa kamu menganggap nyawa yang berharga sebagai bahan lolucon?," ujar sang dokter.
Ibu sang bayi juga berkali-kali menampar mertuanya itu usai mendengar vonis dokter.
Mirisnya lagi, ibu sang bayi selama ini selalu dianggap sebelah mata oleh mertuanya karena sulit memiliki anak selama 3 tahun.
Ia kira kelahiran bayi pertamanya itu bisa membuat hati mertua luluh.
Namun, bayi yang ia lahirkan justru tewas ditangan mertuanya sendiri.
(*)