Find Us On Social Media :

Jangan Lewatkan Gerhana Bulan Terakhir Tahun Ini, Dapat Dilihat Kasatmata pada 17 Juli 2019!

By Asri Sulistyowati, Selasa, 16 Juli 2019 | 20:10 WIB

Ilustrasi Gerhana Bulan Sebagian

Laporan Wartawan Grid.ID, Asri Sulistyowati

Grid.ID - Minggu ini akan terjadi gerhana bulan terakhir di tahun 2019.

Indonesia menjadi salah satu negara yang beruntung bisa mengamati gerhana bulan terakhir di tahun 2019.

Gerhana bulan parsial atau sebagian akan muncul Rabu dini hari (17/7/2019) waktu Indonesia, dan dapat dilihat dari Amerika Selatan, Eropa, Afrika, Asia, dan Australia.

Baca Juga: 10 Potret Gerhana Bulan Beberapa Waktu Lalu yang berhasil Diabadikan dari Berbagai Penjuru Dunia

Dilansir Grid.ID dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gerhana bulan adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.

Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.

Fenomena ini mengikuti pola astronomi khas gerhana bulan yang terjadi dalam dua minggu setelah gerhana matahari.

Baca Juga: Gerhana Bulan Ternyata Pengaruhi Peruntungan 5 Zodiak Ini, Apa Kamu Salah Satunya?

Pada tahun 2019 ini diprediksi terjadi lima kali gerhana, namun hanya 2 fenomena yang dapat diamati dari Indonesia.

Kedua fenomena tersebut yakni Gerhana Bulan Sebagian (GBS) yang diprediksi terjadi pada 17 Juli 2019, serta Gerhana Matahari Cincin (GMC) pada 26 Desember 2019.

BMKG menjelaskan gerhana bulan sebagian akan dimulai pada pukul 3.01 WIB, puncaknya muncul di pukul 4.30 WIB, dan berakhir pada 6.00 WIB.

Baca Juga: 8 Foto Gerhana Bulan Blood Moon yang Diambil dari Luar Angkasa dan Berbagai Negara di Dunia

Dari paparan ini, diketahui bahwa durasi fase Gerhana Bulan Sebagian dari mulai hingga berakhir berlangsung selama 2 jam 58 menit.

Sementara itu, dilansir Grid.ID dari Kompas.com, Marufin Sudibyo, astronom amatir, mengatakan di Indonesia fenomena gerhana bulan terjadi besok dini hari merupakan hal yang spesial dan sayang untuk dilewatkan.

"Ini adalah gerhana Bulan terakhir di 2019, sekaligus gerhana bulan kasatmata terakhir hingga setidaknya dua tahun ke depan," ujar Marufin.

gerBaca Juga: Gerhana Matahari Total Terjadi Hari Ini, Bumi Akan Alami Gelap Gulita Sesaat

Para pakar pun meramalkan, tidak akan ada gerhana bulan total lainnya hingga bulan Mei 2021.

"Pada 2020 ada empat gerhana bulan, tapi semuanya gerhana samar (penumbral) yang nyaris tak bisa dibedakan dengan purnama sempurna biasa kecuali oleh pengamat berpengalaman atau dengan menggunakan bantuan kamera DSLR atau teleskop," imbuh Marufin.

Karena gerhana Bulan ini terjadi tepat sebelum fajar, Marufin berkata fenomena tersebut tetap dapat dilihat dengan mata telanjang, tapi dalam keadaan tidak sempurna karena kondisi langit yang sudah mulai terang.

Baca Juga: Jelang Gerhana Bulan Blood Moon, Inilah Prakiraan Cuaca Beberapa Kota di Indonesia

Menariknya, gerhana bula 17 Juli ini bertepatan dengan peringatan 50 tahun peluncuran roket Apollo 11, misi NASA yang mendaratkan manusia di bulan.

(*)