Find Us On Social Media :

Anak Laki-laki Ini Jalani Pengobatan Eksperimental Setelah Terinveksi Rabies, Begini Kisahnya

By Jeanne Pita, Senin, 15 Januari 2018 | 16:31 WIB

anak laki-laki terinveksi rabies

Laporan Wartawan Grid.ID, Pradipta R

Grid.ID – Rabies dikenal sebagai virus yang menular yang biasanya ditularkan melalui gigitan hewan.

Penyakit ini sudah mulai jarang terjadi dan pengobatan terhadapnya pun telah mulai jarang dilakukan.

Akan tetapi, nasib malang menimpa seorang anak laki-laki yang baru berusia 6 tahun di Florida.

(BACA: Akhirnya! Setelah Sekian Lama, Chicco Jerikho Potong Rambut! Bikin Meleleh nggak?)

Dilansir Grid.ID dari laman Web MD, anak kecil yang akrab disapa Ryker Roque ini mengalami hal yang membuatnya harus berjuang melawan sakit.

Hal ini bermula dari seekor kelelawar yang menggigitnya.

Setelah itu, ia mulai mengalami halusinasi dan kemudian mengalami kejang selama beberapa minggu.

Di Amerika Serikat, rabies adalah hal yang langka.

(BACA: Ngeri, Pesawat Ini Tergelincir Dari Landasan Pacu dan Hampir Tercebur ke Sungai)

Menurut CDC, hanya ada 3 kasus yang dilaporkan terjadi pada manusia pada tahun 2015.

Dan itu adalah tahun terakhir sebelum kasus Ryke ditemukan.

Gejala rabies yang terus terjadi pada Ryke hampir selalu berakibat fatal.

Namun, dokternya masih belum menyerah dan selalu melakukan eksperimen untuk penyembuhannya.

(BACA: Alasan Pembunuhan Paling Keji yang Pernah Dilakukan oleh Sejumlah Remaja)

Pada akhirnya, Ryke menerima pengobatan yang disebut dengan “The Milwaukee Protocol”.

Bagaimana cara pengobatan ini?

Dokter menempatkan Ryke dalam keadaan koma dan mengobatinya dengan obat antiviral koktail.

Obat ini juga dibuat untuk mengobati Ebola, kata Rodney Willoughby MD, seorang dokter anak di Children’s Hospital of Wisconsin.

Pengobatan ini telah menyelamatkan 18 orang.

(BACA: Sempit dan Kumuh, Rumah yang Ditinggali 3 Generasi Keluarga Ini Akhirnya Direnovasi, Hasilnya Kece Banget!)

Namun, juga tidak selamanya berhasil karena mereka telah mengujicobanya pada 80 kasus.

Hingga perkembangan baik terjadi pada Ryke setelah mendapat pengobatan ini.

Pengobatan ini nampaknya menjadi satu-satunya pengobatan bagi inveksi rabies terhadap seseorang yang belum divaksinasi. (*)