Find Us On Social Media :

Terkuak, Penyebab Wawan Terus Gerakkan Jarinya Meski Tak Ada HP di Tangan, Ternyata Bukan Akibat Kecanduan Game

By Novita Desy Prasetyowati, Jumat, 19 Juli 2019 | 14:33 WIB

Terkuak, Penyebab Wawan Terus Gerakkan Jarinya Meski Tak Ada HP di Tangan, Ternyata Bukan Akibat Kecanduan Game

Grid.ID - Beberapa waktu lalu sempat viral seorang pemuda dikenal dengan nama Wawan Game yang alami gangguan kejiwaan akibat kecanduan game.

Wawan terus memainkan jarinya seperti sedang main game meskipun tak ada gadget di tangannya.

Tak ayal, Wawan dianggap mengalami gangguan kesehatan jiwa lantaran diduga kecanduan main game di HP hingga membuat viral media sosial.

Baca Juga: Viral, Kecanduan Main Game di Hape, Pemuda Ini Alami Gangguan Kejiwaan hingga Direhabilitasi

Namun, belakangan diketahui penyebab Wawan terus menggerakkan jarinya bukan lantaran gemar bermain gadget.

Melansir dari laman Kompas.com, seseorang dengan gangguan jiwa (ODGJ) bernama Wawan ternyata bukan lantaran gemar bermain handphone.

Pemuda yang kerap dipanggil Wawan Game alias Iwan Game tersebut berinisial IS (32) diketahui mengidap skizofrenia akibat rentetan trauma.

Baca Juga: Punya Fasilitas Mewah Garasi Pesawat Pribadi, Perumahan Elit Spruce Creek di Amerika Viral

Wawan game yang dirawat di lembaga nirlaba rehabilitasi ODGJ bernama Yayasan Jamrud Biru itu semula diduga alami gangguan jiwa lantaran main game.

Namun, pemilik Yayasan Jamrud Biru, Suhartono kemudian menerangkan kondisi Wawan game.

"Dia pasif, kalau tidak kami pindahkan, atau lakukan kegiatan, dia enggak akan berpindah. Untuk pembinaan, pasien lain untuk futsal atau senam akan ikut. Kalau Wawan enggak. Enggak kami gerakkan, dia enggak akan gerak," kata Suhartono.

Baca Juga: Kecanduan Game, Pemuda Ini Siapkan Racun untuk Bunuh Orang Tua Karena Wifi Rumah Dicabut!

Wawan terus menunduk dengan memusatkan pandangannya pada tangan sambil menggerak-gerakkan jarinya.

Suhartono kemudian menjelaskan penyebab Wawan bisa mengalami kondisi tersebut.

"Efek obat dulu. Dulu dia ngamukan, dihajar obat malah jadi seperti robot enggak punya emosi. Dia enggak akan pernah bilang 'aduh!'. Diajak ngomong juga dia enggak ngejawab," terang Suhartono.

Baca Juga: Kecanduan Game Candy Crush, Ibu Berusia 34 Tahun Ini Hampir Kehilangan Segalanya

Fakta lain datang dari seseorang yang mengaku pernah merawat Wawan saat di LSM Gerak Cepat Bersama bernama Sri Pujiawati.

"Sebenarnya Iwan (panggilan LSM untuk Wawan) bukan sakit karena game online. Saya dampingi Iwan dari 2016," ujar Sri Pujiawati.

Hal itu tampak dibenarkan Ketua LSM Gerak Cepat Bersama, Farian dalam saat dihubungi Kompas.com lewat sambungan telepon.

Baca Juga: Awas, Kecanduan Game Bisa Sebabkan Masalah Sosial dan Kesehatan yang Serius!

"Kalau Iwan tangannya begitu karena rasa cemas yang tinggi, permasalahan yang enggak pernah dikeluarkan. Jari tangannya enggak mau diam bukan berarti karena enggak bisa main handphone," ucap Farian.

Wawan bahkan pernah dibawa ke psikiater untuk mengetahui kondisi sebenarnya.

"Iya (tangannya sudah begitu sejak dulu). Saya kan selalu konsultasikan sama psikiater dan dampingi ke RS, kenapa tangannya tak bisa lepas. Dilihat dari psikologi, kejiwaan, rupanya Iwan menghadapi kecemasan yang berlebihan. Ada rasa takut, kecemasan, menarik diri, termasuk ketika ada orang asing dia enggak mau interaksi," kata Sri.

Baca Juga: Waduh, Ingatkan Suami yang Kecanduan Game Online, Seorang Istri Malah Diusir dari Rumah

Wawan yang disebut lahir pada 1987 itu diduga mulai alami kelainan tak lama sejak lulus SMA (sekitar tahun 2010).

"Dulu, dia pernah kerja di Bandung. Enggak tahu ada masalah apa di tempat itu. Ketika ada masalah itu, tiba-tiba orangtuanya secara berturut-turut meninggal. Itu yang bikin begitu. Orangtuanya meninggal ketika dia keluar SMA. Dari SMA sampai 2018 akhir itu Iwan terus-terusan dipasung," Sri melanjutkan ceritanya.

Wawan pun sempat mendapatkan perawatan di RS Jiwa di kawasan Cisarua, Lembang, Bandung.

Baca Juga: Supaya Anaknya Tobat Tidak Lagi Kecanduan Game Online, Seorang Ibu Sampai Bunuh Diri Terjun ke Sungai, yang Terjadi Selanjutnya Lebih Tak Terduga

"Tahun 2016, saya dapat laporan bahwa di Tasikmalaya ada Iwan, belasan tahun dipasung sejak keluar SMA. Sama saya dibebaskan dan bawa ke RS Jiwa Cisarua, Lembang. Beberapa kali dirawat. Pulang rawat inap ke rumah karena Iwan sudah enggak punya orangtua, ditambah karena dia suka ngamuk, agresif, akhirnya sama saudaranya dipasung lagi," Sri bercerita.

Meski begitu, pihak keluarganya tak mampu membawanya rutin ke RS ataupun ke puskesmas, hingga akhirnya Wawan berhenti mengonsumsi obat.

"Dari situ, Iwan lepas obat lagi. Saya bawa ke rumah sakit di Bandung, masih begitu-begitu saja enggak ada perkembangan. Dirawatlah di RS Marzuki Mahdi, Bogor, karena saya kasihan. Kalau dibalikin ke Tasik lagi, nanti dipasung lagi," terang Sri.

Baca Juga: Suapi Wanita dengan Gangguan Jiwa, Aksi Brigpol Ahmad Hidayat Tuai Pujian

Lantaran kondisinya yang terus memburuk, akhirnya dengan pengantar dan rekomendasi Dinas Sosial Pemprov Jawa Barat, Wawan dititipkan ke Yayasan Jamrud Biru pada tahun 2019.

Bahkan, Suhartono menyebut kondisi Wawan saat dibawa ke Yayasannya sangat memrihatinkan.

"IS diantar dari LSM Gerak Cepat Bersama ke Yayasan Jamrud Biru dengan kondisi fisik memprihatinkan dan keadaan mentalnya lumayan parah. Dia enggak ngeh sekeliling, saraf motoriknya kayaknya sudah rusak," kata Suhartono.

Baca Juga: Seorang Kakek di Makassar Idap Gangguan Jiwa dengan Kondisi Mulut Berdarah, Diduga Ditelantarkan oleh Keluarga!

Bahkan, saat pertama kali dibawa ke Yayasan Jambrud Biru, Wawan memiliki bobot hanya 23 kilogram.

“Kalau enggak salah sekitar April 2019 datang. Yang jelas diantar ke sini dalam kondisi sudah sakit begini, kurus, pucat. Saat datang berat badannya 23 kilogram," lanjutnya.

Saat ini berat badan Wawan diketahui sudah naik 10 kilogram dan ia mendapat perawatan sekaligus terapi dari Yayasan Jambrud Biru.

Baca Juga: Jadi Terduga Pelaku Mutilasi Sadis di Malang, Sugeng Disebut Alami Gangguan Jiwa Karena Cintanya Ditolak Adik Sendiri

"Ada beberapa yang kami lakukan. Ada terapi saraf, totok, dan terapi ramuan air kelapa, pembinaan agama. Walaupun dia tidak merespons, pelan-pelan kami didik agar dia mengerti," kata Suhartono.

"Kami tarik tangannya pelan-pelan. Kami coba pijit, kegiatan lain kami ajak muter keliling panti. Kalau pagi, jari tangannya saya kasih beban 2-3 kilogram untuk dia pegang walaupun ditaruh lagi benda itu. Kami gerakkan seperti senam," pungkasnya.

Sebelumnya, kisah Wawan Game mulai viral usai akun @ndorobeii mengunggahnya di Instagram pada Sabtu (13/7/2019).

Baca Juga: Seorang Pria di Tulungagung Menjatuhkan Diri dari Pohon Jambu Setinggi 7 Meter, Dulu Pernah Dituding ISIS hingga Alami Gangguan Jiwa

Akun tersebut mengambil sumber dari kanal YouTube DAAI TV Indonesia yang mengunggah video tersebut pada (6/7/2019) lalu.

Dari video tersebut, disebut bahwa Wawan merupakan satu dari 110 pasien yang ada di Yayasan Jambrud Biru dengan gangguan kejiwaan yang unik.

Hal ini seperti keterangan dari pendiri Yayasan Jambrud Biru, Hartono yang menjelaskan perihal gangguan yang dialami Wawan.

Baca Juga: Diduga Alami Gangguan Jiwa, Pemuda Asal Temanggung Bacok Tetangganya Termasuk Anak Berusia 2 Tahun!

"Waktu itu saya kasih dia gadget rusak yang tidak menyala, dalam hitungan menit saya cabut dia tidak telepas dari gadget itu. Saya ambil gadget itu dia masih fokus pada tangannya yang terus bergerak, (seperti sedang main game)," ujar Hartono.

Akibat gangguan yang dialaminya, pemuda itu mendapat julukan sebagai "Wawan Gim". (*)