Find Us On Social Media :

Tak Seberuntung Safa dan Marwa, Anak Kembar Siam Craniopagus ini Harus Tetap Hidup Berdampingan

By None, Jumat, 19 Juli 2019 | 17:25 WIB

Tak Seberuntung Safa dan Marwa, Anak Kembar Siam Craniopagus ini Harus Tetap Hidup Berdampingan

Grid.ID – Masih ingat dengan bayi kembar siam Safa dan Marwa yang dilahirkan pada Januari 2017 silam.

Dalam upaya pemisahannya, dibutuhkan 100 tenaga medis ahli dan lebih dari 50 jam untuk memishkan ssaudara kembar siam berusia dua tahun tersebut.

Diketahui, Safa dan Marwa terlahir dalam kondisi craniopagus, yakni suatu kondisi bayi kembar siam yang menyatu di tempurung kepala.

Relatif sedikit kembar craniopagus yang selamat dari periode prenatal, sekitar 40 persen mati lahir sementara 33 persen meninggal dalam periode perinatal, biasanya karena kelainan atau kegagalan organ.

Baca Juga: Kalahkan Jokowi dan Najwa Shihab, ini Dia Pria dan Wanita yang Paling Dikagumi di Indonesia!

Beruntung bayi Safa dan Marwa bisa bertahan dan prosedur operasi pemisahan mereka berhasil.

Operasi yang dilakukan di Great Ormond Street (GOSH), London, dimulai Oktober lalu, dan mereka akhirnya berhasil dipisahkan pada 11 Februari tahun ini.

Lain ceritanya dengan Safa dan Marwa yang berhasil dipisahkan, saudara kembar Neev dan Nelly tetap 'berbagi' kepala hingga sekarang.

Baca Juga: Terjadi Saat Sasih Kasa, Gempa di Bali Justru Jadi Pertanda Baik Bagi Orang Bali!

Dilansir dari Toutiao, Jumat (19/7/2019), saudara kembar Neev dan Nelly juga dilahirkan dengan kondisi kembar siam yang menyatu di bagian kepal.

Mengingat banyaknya kasus kembar siam seperti ini yang tidak bisa bertahan, dokter memperkirakan mereka bisa meninggal segera setelah lahir.