Find Us On Social Media :

Wabah Aneh di Prancis: Orang-Orang Menari Tanpa Henti Hingga Sekarat dan Akhirnya Tewas

By None, Senin, 5 Agustus 2019 | 14:54 WIB

Wabah Aneh di Prancis: Orang-Orang Menari Tanpa Henti Hingga Sekarat dan Akhirnya Tewas

Grid.ID – Suatu wabah dianggap menular jika banyak orang-orang disekitarnya juga ikut terkena wabah tersebut.

Sebuah wabah aneh pernah terjadi di Prancis pada Juli 1518.

Saat itu Frau Troffea mulai menari dengan kasar di jalan-jalan Kota Strasbourg, Prancis di hadapan tetangganya.

Ketika itu tidak ada musik, dan wajahnya dipenuhi ekspresi kegembiraan, namun dia tidak bisa menghentikan dirinya dalam kegilaan itu dan menyebabkannya meninggal.

Baca Juga: Dianggap Jelmaan Dewa Hingga Miliki 9 Nyawa, ini Alasan Kucing Jadi Hewan Istimewa

Itu adalah sepenggal kisah bagaimana insiden yang dinamakan wabah menari, menjadi penyakit mematikan pada masa itu.

Tak hanya Troffea, tetangganya juga mulai mengikutinya dan bergabung, dan kemudian pada akhirnya lebih dari 30 orang menari siang dan malam di jalan-jalan kota.

Tak sampai disitu saja, satu bulan berlalu setidaknya 400 orang warga Strasbourg tersapu oleh fenomena itu.

Otoritas dan sipil dipanggil, begitu beberapa penari mulai sekarat karena serangan jantung atau stroke.

Baca Juga: Tangan dan Kaki Wanita ini Terpaksa Diamputasi Karena Sering Dijilati Anjingnya

Untuk beberapa alasan yang tidak bisa dijelaskan, orang-orang percaya bahwa obat untuk penari ini adalah lebih banyak menari, sehingga mereka mendirikan panggung.

Kemudian, para penari sungguhan dan musisi dipanggil untuk mengiringinya.

Meski terdengar sedikit fiksi, kenyataanya kisah ini tercatat dalam naskah kuno, catatan medis, sipil dan agama pada saat itu dijelaskan tahun 1518.

Penelitian modern, mencoba meneliti catatan itu untuk mengembangkan teori tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Mereka menyimpulkan bahwa para penari ini adalah korban histeria massal.

Baca Juga: Kantor Berita Terbesar di Dunia ini Pernah Beli Potongan Kepala dan Tulang Belakang Manusia, Untuk Apa?

Contohnya, ketika lebih dari satu orang percaya mereka menderita penyakit sama, sering selama masa-masa tekanan ekstrem dalam satu komunitas terpengaruh.

Insiden menari di Strasbourg terjadi selama masa kelaparan dan kekurangan gizi yang merajalela dan kematian.

Tapi 400 orang? terlalu banyak untuk insiden histeria massal, sedangkan contoh lain "Epidemi Tawa Tanganyika" tahun 1962 hanya memengaruhi 95 orang.

Teori kedua adalah di bidang pertanian, kondisi yang disebut ergotisme terjadi ketika butiran gandum diserang oleh jamur tertentu.

Kemudian mereka makan gandum yang terinfeksi itu, menyebabkannya kejang, meskipun gerakan tari di Strasbourg yang menderita lebih mirip tarian tradisional daripada kejang.

Teori ketiga adalah aliran pemikiran yang menyatakan bahwa itu adalah hasil dari semacam ekstasi religius oleh pemujaan Santo Vitus, Santo pelindung epilepsi.

Namun, tak satu pun teori yang benar-benar bisa menjelaskan wabah menari 1518. (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul, “Wabah Menari, Penyakit Misterius Membuat Orang-orang Mulai Menari di Tengah Jalan Hingga Sekarat dan Meninggal”