Find Us On Social Media :

Magelang Ujan Es, Berikut Fakta Pengetahuan Mengapa Fenomena Alam Ini Terjadi

By Alfa Pratama, Kamis, 25 Januari 2018 | 16:48 WIB

Sebagian besar wilayah Kabupaten dan Kota Magelang, Jawa Tengah, diguyur hujan lebat disertai es dan angin kencang pada Rabu (24/1/2018) siang.

Humas BMKG itu juga menyebut ada beberapa indikasi terjadinya hujan es berdurasi singkat.

Salah satunya adalah sehari sebelum fenomena ini terjadi biasanya udara akan terasa panas dan gerah.

"Udara terasa panas dan gerah diakibatkan adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (lebih dari 4.5 derajat celcius) disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (lebih dari 60 persen)," ujarnya.

"Mulai pukul 10.00, terlihat tumbuh awan Cumulus (awan putih berlapis–lapis), di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu–abu menjulang tinggi seperti bunga kol," imbuhnya.

(Beredar Foto dan Video Kerusakan Akibat Gempa Lebak, Ternyata Hoax, Ini Faktanya)

Hary menyebut, tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu–abu atau hitam yang dikenal dengan awan cumulonimbus.

"Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba–tiba, apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari tempat kita," katanya.

"Jika dalam 1 hingga 3 hari berturut–turut tidak ada hujan pada musim transisi/pancaroba/penghujan, maka ada indikasi potensi hujan lebat/es yang pertama kali turun diikuti angin kencang," imbuhnya. (*)

(Ingin Berlibur ke Selandia Baru, Inilah Dokumen Untuk Mengurus Visa Kunjungan)

Artikel ini juga tayang di Kompas.com dengan judul Hujan Es Guyur Magelang, Kok Bisa Terjadi?