Find Us On Social Media :

Tahapan Anestesi Menjelang Operasi, Kesalahan Kecil Bisa Berakibat Fatal

By Nova, Selasa, 30 Januari 2018 | 00:15 WIB

.

Grid.ID - Pembiusan atau anestesi menjadi hal penting dari suatu tindakan operasi di rumah sakit.

Kesalahan kecil saat proses ini bisa berakibat fatal bagi pasien. Karena itu, anestesi harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan.

Dokter ahli anestesi dari Rumah Sakit Bedah Surabaya (RSBS), dr Anna Surgean Veterini, SpAn KIC sebelum seseorang menjalani sebuah tindakan anestesi, menjelang dan setelah operasi ada beberapa tahapan yang pasien dan keluarganya harus mengetahuinya.

Pertama, sebelum tindakan operasi seorang dokter anestesi akan melakukan pemeriksaan kepada pasien.

“Pemeriksaan itu sangat penting sebab dokter anestesi bisa melihat bagaimana kondisi psikis dan fisik si pasien, sejauh mana kesiapan mental dan fisiknya,” kata Anna.

Saat Sadar Malah Meronta-ronta, Penyanyi Melodya Vanesha Dibius untuk 3 Hari

Pemeriksaan pra anestesi, dilakukan dokter anestesi yang dibantu perawat dimulai dengan menanyakan tentang riwayat pasien.

Pertanyaan yang biasa diajukan di antaranya apakah pasien pernah mengidap suatu penyakit, apakah alergi terhadap jenis obat-obatan tertentu, apakah menjelang operasi tersebut juga tengah mengkonsumsi obat-obat jenis tertentu.

Juga pasien akan ditanya tentang operasi yang akan dijalaninya itu sendiri karena akibat kecelakaan atau tidak.

Apakah operasi yang akan dilakukan adalah operasi darurat atau terencana.

Pertanyaan ini, kata dr Anna adalah standar yang harus dilalui sebelum dilakukan anestesi menjelang masuk kamar operasi.

“Pemeriksaan standar tersebut sangat penting sebab akan berhubungan dengan teknik anestesi  sekaligus jenis obat anestesi yang akan dimasukkan ke dalam tubuh pasien,” papar Anna yang juga menjelaskan bahwa sebelum operasi dilakukan pasien juga harus menjalani puasa dalam waktu tertentu.