Find Us On Social Media :

Mitos Seputar Kanker yang Bukannya Menyembuhkan Justru Memperburuk Kondisi Tubuh, Ini Penjelasan Pakar

By Ridho Nugroho , Rabu, 31 Januari 2018 | 20:07 WIB

Waspadai risiko kanker sejak dini sebagai penyakit paling mematikan di dunia dimulai dari usia muda dengan rutin melakukan pola hidup yang sehat.

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Suminar

Grid.ID - Kanker adalah penyakit paling mematikan di Indonesia maupun di dunia, untuk itu kita harus lebih dini memahami cara mencegah sekaligus mendeteksi penyakit kanker.

Bertepatan dengan Hari Kanker Sedunia yang diperingati setiap tanggal 4 Februari, Yayasan Kanker Indonesia mengajak masyarakat untuk bergerak secara aktif dan meningkatkan pemahaman tentang salah satu penyakit yang paling mematikan di dunia, kanker.

Menurut Union for International Cancer Control (UICC) sebanyak 21,7 juta orang terkena kanker secara langsung selama dua dasawarsa terakhir.

(Pernah Bercita-Cita Jadi Guru TK, Inilah Sosok Dokter Ho Weng Kee yang Mengembangkan Alat Pendeteksi Kanker Payudara)

Sehingga upaya pencegahannya harus dilakukan secara bersama-sama karena kanker bisa menyerang siapapun.

Untuk itu, Hari Kanker yang juga diperingati di Indonesia menyuarakan spirit "We can, I can" atau "Kita Bisa, Aku Bisa" yang artinya di dalam penanggulangan kanker ada upaya-upaya yang dapat dilakukan bersama-sama dan ada upaya yang didapat oleh diri sendiri.

Spirit ini diharapkan dapat membuat perubahan yang signifikan, sebagaimana setiap orang dapat memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan dan kebugarannya dengan terus bergerak secara aktif seperti berolah raga, tidak menkonsumsi alkohol, menghindari menghisap rokok, dan mengurangi konsumsi daging yang diproses.

(4 Hal Ini yang Bisa Mencegah Wanita Terkena Penyakit Kanker Serviks yang Mematikan)

Menurut UICC, riset menunjukkan bahwa, melakukan kegiatan fisik seperti berolahraga ringan dapat mengurangi risiko terjangkitnya kembali hingga 40% penderita kanker payudara.

Namun sayangnya, sebagian masyarakat Indonesia mendeteksi kanker ketika sudah stadium lanjut bahkan lebih buruknya banyak mempercayai mitos tentang kanker yang justru membuat kondisinya menjadi lebih parah.

"Ada banyak banget mitos yang berkembang di dunia kesehatan, salah satunya ada mitos tentang kanker yang cukup tersebar luas. Nah sebenernya dari situ kita harus tau mana yang sebenarnya fakta dan mitos," ungkap Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD, KHOM, FACP, saat ditemui Stylo Grid.ID dalam acara Rangkaian Hari Kanker Sedunia 2018 di Senayan National Golf Jakarta, (26/01/2017).