Find Us On Social Media :

3 Mitos Gerhana Bulan di Dunia, Konflik, Makanan dan Cinta

By Octa, Kamis, 1 Februari 2018 | 01:24 WIB

Mitos dunia soal gerhana bulan

Grid.ID - Fenomena alam ratusan tahun sekali, mampir ke Indonesia pada Malam ini, Rabu (31/1/2018).

Masyarakat di beberapa wilayah di Indonesia, bisa melihat gerhana bulan Super Blue Blood Moon

Sebelum ilmu pengetahuan modern ditemukan dan memecahkan rahasia di baliknya, orang-orang kuno sudah mencoba mencari tahu musabab terjadinya gerhana bulan.

(BACA : Ini Waktu dan Niat Shalat Gerhana Bulan, Jangan Sampai Kelewat)

Konflik

Sepanjang sejarah, banyak peradaban dunia yang menghubungkan gerhana bulan dengan beberapa jenis konflik yang terjadi di langit.

Kepada Nationald Geographic pada 2013 lalu, direktur Griffith Observatory Los Angeles Edwin C. Krupp mengatakan bahwa bagi banyak kalangan, gerhana bulan melambangkan "gangguan terhadap tananan yang mapan".

Menurut mitos orang-orang Pomo di California bagian utara, gerhana bulan terjadi saat beruang, yang berkeliaran di sepanjang Bima Sakti, bertemu matahari.

Saat matahari menolak menyingkir, si beruang menantang matahari untuk berkelahi. Pertempuran ini membuat matahari berhenti bersinar sementara—ini fase gerhana matahari.

Si beruang terus maju ke depan hingga bertemu bulan—yang dipercaya sebagai saudara perempuan matahari—dan menantangnya untuk berkelahi juga.

Bulan—seperti kakaknya—terhalang karena pertempuran.

(BACA : Everything Must Go! Gerai Sepatu Clarks Obral Diskon Up To 80% Plus-Plus)