Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Beberapa waktu lalu, aksi Nikita Mirzani yang berteriak-teriak kepada pengacara mantan suaminya Sajad Ukra, Elza Syarief di salah satu program salah satu stasiun televisi sempat menjadi sorotan publik.
Hal tersebut dilakukan Nikita Mirzani karena wanita tersebut membela hak asuh anaknya yang kini kembali dipermasalahkan oleh Sajad Ukra.
Nikita Mirzani sendiri mengaku dirinya tak merasa gentar sama sekali setelah dirinya meletupkan emosi dengan nada tinggi kepada Elza Syarief.
Nikita merasa tak melakukan hal-hal yang masuk kategori pelanggaran hukum.
"Ngga dong, kan gue nggak berkata kotor, tidak ada berkata kotor, tidak ada menghina, cuma bernada tinggi jadi nggak ada masalah," ungkap Nikita Mirzani saat ditemui Grid.ID bersama pengacaranya, Fahmi Bachmid, di kawasan Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (31/8/2019).
Di samping itu, pengacara Nikita Mirzani, Fahmi Bachmid, mengungkapkan tak ada putusan pengadilan yang mengharuskan sang anak, Azka Raqilla Ukra bertemu sang ayah.
"Hak anak itu ada di tangan Niki. Tidak ada satupun amar putusan yang memerintahkan Niki untuk mempertemukan anak itu pada ayahnya," ungkap Fahmi Bachmid.
Fahmi Bachmid mengungkapkan bahwa dalam hukum perlindungan anak jangan sampai ada hal yang membuat anak terganggu dan harus mengedepankan kepentingan anak.
Bersama Nikita Mirzani, sang anak selalu diutamakan kepentingannya, justru permasalahan sang ayah justru dikhawatirkan mengganggu psikologis sang anak.
"Anak itu kini dalam keadaan sehat, anak ini sekolah, anak ini sudah besar lima tahun umurnya, jangan sampe dengan persoalan ini justru mengganggu daripada dia punya batin. Jadi itu yang harus dipahami," ungkap Fahmi Bachmid.
Ditegaskan oleh Fahmi Bachmid agar pihak Sajad Ukra mengajukan keberatan soal anak kepada pengadilan yang telah memutuskan.
"Jadi tolong kalau keberatan dengan putusan pengadilan agama, silahkan ajukan ke pengadilan. Karena itu perintahnya, perintah pengadilan. Pemeliharaan, pendidikan, semua ada di tangannya Niki. Dan tidak ada satupun perintah, setiap minggu, setiap bulan, setiap tahun, harus dipertemukan dengan ayahnya," tutup Fahmi Bachmid.
(*)