Find Us On Social Media :

Operasi Laser Atasi Gangguan Saraf Kejepit, Hanya Perlu Bius Lokal

By Alfa Pratama, Senin, 5 Februari 2018 | 16:05 WIB

Saraf terjepit (Herniated Nucleus Pulposus/HNP) memiliki gejala antara lain nyerinya menjalar dari pinggang hingga paha dan seluruh bagian kaki disertai dengan kelemahan, baik pada salah satu atau kedua kaki. (aliveholistichealth.ca)

Grid.ID Teknologi laser sudah banyak dipakai dalam dunia kedokteran, termasuk untuk mengatasi masalah saraf terjepit akibat penonjolan bantalan sendi tulang belakang.

Saraf terjepit (Herniated Nucleus Pulposus/HNP) memiliki gejala antara lain nyerinya menjalar dari pinggang hingga paha dan seluruh bagian kaki disertai dengan kelemahan, baik pada salah satu atau kedua kaki.

Umumnya saat seorang pasien datang ke klinik dengan keluhan nyeri pingang yang menjalar hingga kaki, dokter akan melakukan pemeriksaan kemampuan gerak tulang belakang.

Selain itu dokter akan melakukan pemeriksaan neurologis seperti kelemahan bagian tubuh tertentu, kebas atau mati rasa, dan pemeriksaan refleks.

(Hati-hati, Hindari Posisi Tidur Satu Ini Karena Bisa Merusak Sistem Sarafmu)

Pemeriksaan penunjang seperti MRI (magnetic resonance imaging) dan CT-Scan juga diperlukan karena bisa memberikan gambaran lebih jelas kepada dokter sebelum dilakukan terapi pengobatan.

Ada beberapa terapi untuk kasus saraf terjepit, mulai dari pemberian obat-obatan, fisioterapi, sampai tindakan radiofrekuensi, laser, dan pembedahan.

Salah satu terapi nonbedah yang cukup efektif adalah menggunakan teknologi laser (Percutaneous Laser Disc Decompression) atau dikenal dengan laser disektomi.

Prosedur ini sudah dilakukan di banyak negara, termasuk di Indonesia. Keunggulannya antara lain pasien bisa melakukan secara rawat jalan, pasien tidak mengalami nyeri paska-operasi, dan lebih hemat biaya. 

(7 Fakta Zumi Zola, Mulai Dari Foto Syur Dengan Wanita Istri Orang Hingga Batalkan Menikah)

Dijelaskan oleh dr.Mahdian Nur Nasution, SpBS, laser disektomi hanya menggunakan bius lokal.

Dengan bantuan layar CT (computed tomographic) dan panduan fluoroskopi, dokter akan memasukkan jarum berukuran satu milimeter menuju bantalan sendi yang mengalami penonjolan.   Setelah jarum tepat masuk di pusat dari bantalan sendi, serat optik laser dimasukan melalui lubang jarum menuju bantalan sendi, laser tersebut kemudian membakar inti bantalan sendi tulang belakang sehingga volume bantalan sendi berkurang.