Find Us On Social Media :

Habiskan Masa Mudanya Menjadi Pengawal Presiden Soekarno, Mbah Waris Kini Harus Berjualan Koran di Lampu Merah Demi Bisa Bertahan Hidup

By Agil Hari Santoso, Rabu, 11 September 2019 | 07:00 WIB

Habiskan Masa Mudanya Menjadi Pengawal Presiden Soekarno, Mbah Waris Kini Harus Berjualan Koran di Lampu Merah Demi Bisa Bertahan Hidup

Grid.ID - Seorang mantan pengawal Presiden Soekarno yang akrab dipanggil Mbah Waris, menjadi viral.

Sosok Mbah Waris, mantan pengawal Presiden Soekarno ini menjadi viral usai kisah pilunya terkuak di Youtube.

Akun Youtube bernama Cak Budi Official, menjadi yang pertama menguak kisah Mbah Waris, seorang mantan pengawal Presiden Soekarno.

Baca Juga: Bocah Laki-laki di Bekasi tewas Usai Dibully, Merintih Perutnya Sakit Ditendang Teman, Sang Ibu: Tenang di sisi Allah ya Dede

Kisah pilu Mbah Waris, diunggah akun Youtube Cak Budi Official pada Senin (2/9/2019) lalu.

Video Youtube Cak Budi Official itu, menampakkan aktifitas Mbah Waris setiap hari

Dalam awal video, Mbah Waris terlihat duduk seorang diri di persimpangan lampu merah jalan.

Ditemani topi bundar merah jambunya untuk menghalau panasnya terik matahari, Mbah Waris mencoba menjajakan setumpuk koran baru yang ia bawa.

Baca Juga: Bocah Laki-laki di Bekasi tewas Usai Dibully, Merintih Perutnya Sakit Ditendang Teman, Sang Ibu: Tenang di sisi Allah ya Dede

Namun karena sudah berusia 86 tahun, Mbah Waris begitu kesulitan untuk berjalan membawa koran-koran yang ia bawa sejak jam 4 pagi.

Mbah Waris hanya bisa mengandalkan rasa kasihan para pengendara yang berhenti di lampu merah, untuk membeli koran-korannya.

Begitu pula dengan sang pewawancara, Cak Budi, yang berusaha untuk membeli koran-korannya dan mengajaknya sarapan agar bisa berbincang.

Baca Juga: Sempat Ditentang oleh Sang Ayah, Siswa Penjual Cilok Asal Balikpapan Ini Lulus Taruna Akmil

Namun, Mbah Waris menolak tawaran Cak Budi.

Justru itu, Mbah Waris tiba-tiba malah menyebut nama Bung Karno.

"Saya gini dik, kalau pagi itu masih ndak seberapa, tempe goreng atau telo (ubi) goreng itu udah kenyang.

"Karena dulu Bung Karno di Irian ya makannya itu (ubi) jadi saya ngikut Bung Karno," ucap Mbah Waris, dikutip Grid.ID dari kanal Youtube Cak Budi Official.

Baca Juga: Indonesia Akan Alami Fenomena Langka Hari Tanpa Bayangan, Daerah-daerah Inilah yang Terkena Dampaknya

Mendengar nama Bung Karno keluar dari bibir Mbah Waris, langsung membuat Cak Budi terkejut.

Spontan, Cak Budi langsung berusaha mengorek lagi hubungan Mbah Waris dengan Presiden RI pertama itu.

Tak disangka-sangka, seorang kakek renta yang kini menjajakan koran di persimpangan lampu merah ini dulunya adalah seorang pengawal Presiden Soekarno.

Baca Juga: Kena Razia Operasi Patuh, Pria Asal Bojonegoro Kaget Lihat Polisi yang Periksa Ternyata Anak Mantunya Sendiri

"Kita itu pengawalnya Bung Karno dik, jadi di mana Bung Karno ada kita kawal Bung Karno.

"Jadi Bung Karno turun di Wonokromo sampai Tugu Pahlawan kita kawal, sudah blenger berjuang," lanjut Mbah Waris.

Sudah habis-habisan berjuang sebagai pengawal Presiden Soekarno di masa mudanya, Mbah Waris masih tetap harus berjuang berjualan koran di hari tuanya.

Ayah dari 6 orang anak ini mengaku, dirinya hanya bisa bekerja sebagai penjual koran.

Baca Juga: Ingatkan Suami Agar Tak Lagi Berselingkuh, Wanita Justru Disiksa hingga Babak Belur, Dadanya Diinjak hingga Mulutnya Disumpel

"Karena kita itu kekuatannya sudah tidak ada, jadi kita kan mau kerja yang lainnya susah, sudah tidak kuat" ucapnya dengan suara lirih.

Kisah pilu Mbah Waris ini langsung menjadi viral di Youtube dan media sosial lain.

Beruntung, Pemerintah Kota Surabaya berhasil mendengar kisah pilu Mbah Waris ini dan langsung mengambil tindakan cepat.

Baca Juga: Sebelum Menikah, Wanita Ini Dimintai Keterangan dan Bukti Bahwa Dirinya Masih Perawan oleh Keluarga Calon Mempelai

Melalui Facebook resmi Command Center Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya langsung memberikan bantuan kepada Mbah Waris.

Dari hasil penelusuran Command Center Surabaya, diketahui Mbah Waris adalah warga Kediri, dan bukan warga asli Surabaya.

Pihak Pemkot Surabaya pun sempat mengantar Mbah Waris ke desanya.

Baca Juga: V Mengaku Perankan Video Vina Garut karena Takut Ditinggal Suami, Rayya Justru Simpan 113 Film Panas Bersama Wanita Lain

Namun, Mbah Waris memilih kembali lagi ke Surabaya karena ingin menunggu anaknya selesai sekolah.

Berikut pernyataan dari Command Center Surabaya melalui akun Facebook resminya:

(*)