Find Us On Social Media :

BJ Habibie Dijuluki 'Bapak Pesawat', Sang Teknokrat Ternyata Sempat Anggap Pesawat Terbang Itu Jahat: Karena yang Saya Lihat Pertama Adalah Kapal Terbang yang Bom Parepare

By Nopsi Marga, Kamis, 12 September 2019 | 16:10 WIB

BJ Habibie sempat anggap pesawat terbang jahat

Grid.ID - Kabar duka datang dari Presiden Republik Indonesia ke-3, BJ Habibie meninggal dunia.

BJ Habibie meninggal dunia pada Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB.

Kabar BJ Habibie meninggal dunia dikonfirmasi langsung oleh sang putra, Thareq Kemal Habibie.

"Dengan sangat berat, mengucapkan, ayah saya Bacharudin Jusuf Habibie, Presiden ke-3 RI, meninggal dunia jam 18.03 WIB," ujar Thareq di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (11/9/2019), dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Joko Widodo Beri Penghormatan Terakhir Kepada BJ Habibie Pada Upacara Pemakaman

Kepergian BJ Habibie menyisakan duka bagi masyarakat Indonesia.

Bagaimana tidak, BJ Habibie dikenal sebagai sosok yang cerdas, terutama di dunia penerbangan.

BJ Habibie bahkan mendapatkan julukan Bapak Pesawat.

Teknokrat satu ini ternyata sudah menyukai pesawat sejak masih kecil dan bersekolah.

Habibie blak-blakan tentang fakta tersebut kepada Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa Spesial: Cinta Habibie, yang diunggah di kanal Youtube Metrotvnews, pada 27 Juni 2016 silam.

Baca Juga: Penuh Cinta Semasa Hidupnya, Jenazah BJ Habibie Tak Henti Diciumi Kerabat dan Keluarga

"Kapan bapak sudah menyukai pesawat?" tanya Najwa selaku pembawa acara.

"Sejak kecil, tetapi yang bener-bener obsesi kapal terbang itu sejak saya terus terang aja, waktu saya naik kapal dari Makassar sampai ke Jakarta itu 5 hari,"

"Banyak saya lihat kalau di tengah laut itu tidak ada burung, tetapi kalau sudah mendekati pantai mulai kelihatan burung-burungnya, dan saya perhatikan semuanya itu," ungkap Habibie.

Habibie bahkan berangan-angan ingin menciptakan sendiri sebuah pesawat.

Baca Juga: Lagu Gugur Bunga Iringi Upacara Pemakaman BJ Habibie

"Bagaimana itu burungnya bisa melayang tanpa mengeluarkan energi hanya dengan ditiup angin, itu semua merancang untuk berpikir, apa mungkin kalau saya buat begitu juga ya," imbuhnya.

Selama bersekolah di Bandung, Habibie semakin tertarik di dunia penerbangan setelah bergabung dengan pramuka.

"Nah itu sudah arahnya ke kapal terbang, terus saya sampai di Bandung, saya masuk ke panduan (Pramuka), tapi ada yang menarik, pandu penerbangan model kapal terbang,"

"Saya masuk situ, saya buat," ungkap Habibie.

Meski sudah menggeluti dunia penerbangan selama bertahun-tahun hingga mendapat julukan Bapak Pesawat, siapa sangka Habibie sempat menganggap bahwa pesawat jahat.

Baca Juga: Jadi Kekasih Sejati Habibie, Begini Gaya Sanggul Klasik Favorit Mendiang Ibu Ainun Semasa Hidupnya

"Tapi bapak sempat menganggap pesawat terbang itu jahat ya?" tanya Najwa.

"Jahat, karena saya lihat kapal terbang pertama, yang datang ke Parepare dia bom," imbuhnya.

Ingatan buruk akan pesawat nyatanya tidak menyurutkan niat Habibie dalam menciptakan pesawat.

Sang teknokrat kemudian menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Teknik ITB pada tahun 1954.

Baca Juga: Reza Rahadian Ceritakan Secuil Percakapannya Lewat Telepon dengan BJ Habibie: Kalau Nggak Sibuk Tolong Temani Eyang Makan Siang di Rumah

Ia melanjutkan studi teknik penerbangan spesialisasi konstruksi pesawat terbang di RWTH Aachen, Jerman Barat pada tahun 1955.

Habibie melanjutkan studi untuk meraih gelar doktor di universitas yang sama pada tahun 1960 dan lulus pada tahun 1962.

Meski banyak tawaran pekerjaan untuknya di Jerman, Habibie lebih memilih pulang ke Indonesia, dan mengharumkan nama bangsa.

Habibie yang kini telah meninggal dunia, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.

Tepatnya disamping makam almarhum istrinya, Hasri Ainun Besari, di slot 120 dan 121.

Baca Juga: 10 Penggali Makam BJ Habibie Terkesan, Sebut Tanah Kubur Sang Teknokrat Empuk dan Tak Ada Batu Sedikitpun

(*)