Find Us On Social Media :

Kisah Ilona, Gadis Polandia yang Dekat dengan Habibie Muda Sebelum Menikahi Ainun

By None, Jumat, 13 September 2019 | 08:55 WIB

Kolase foto Habibie muda dan teman-temannya di Jerman - Foto BJ Habibie dan Hasri Ainun Besari.

Meski tak sedikit pula yang meragukan karena dia dianggap terlalu muda dan emosinya masih suka meledak-ledak.

Ketika suasana politik Tanah Air sedang memburuk, Rudy kebingungan untuk memutuskan penjurusan di S-2-nya.

Dia harus memilih Aerodinamika, Konstruksi Pesawat Terbang, Dinamika Gas, Aeroelastisitas, Struktur Pesawat, Propulsi, atau Mekanika Penerbangan.

Untuk kondisi Indonesia sekarang ini, mana bidang yang paling membutuhkan dirinya? Akhirnya ia memilih jurusan Konstruksi Pesawat Terbang.

Alasannya, pilihan itu bisa memicu obsesinya yang lebih besar lagi. Yakni, pembangunan industri kedirgantaraan Tanah Air.

Baca Juga: Viral! Video Presiden Pertama Timor Leste, Xanana Gusmao Menangis Saat Jenguk dan Cium Kening Habibie di Rumah Sakit

Bersamaan dengan studi S-2-nya, sebagai ketua PPI Aachen Rudy diberi tugas menyelenggarakan Seminar Pembangunan yang akan diikuti oleh anggota PPI seluruh Eropa.

Bersama teman-temannya seperti Liem Keng Kie, Wardiman, Sjafaril, Supangkat, dan Sugianto, mereka menjadi komite tulang punggung kegiatan seminar.

Dubes RI untuk Jerman Barat waktu itu Zairin Zain menyediakan rumah dan kantornya di Konigswinter, kota kecil dekat Bonn, untuk digunakan sebagai sekretariat dan tempat rapat panitia.

Menurut rencana seminar akan diadakan di PPI Barsbuttel, Hamburg.

Rudy bekerja siang malam. Tak jarang ia tertidur di bangku peron stasiun kereta api di Koln, setelah beberapa hari memimpin rapat di Konigsberg.

Seminar itu berlangsung dengan sukses namun kesehatan Rudy yang jadi korban karena dia juga harus mengerjakan Studien Arbeitten (tugas-tugas persiapan sarjana) dan Diplomprufung (ujian sarjana).