Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Kabut asap semakin pekat menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, sejak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) melanda sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan beberapa hari terakhir.
Akibatnya, jarak pandang di Kota Pekanbaru pun semakin menurun.
Menurut pantauan BMKG yang dilansir dari Kompas, jarak pandang di Pekanbaru pada pukul 07.00 WIB hanya sejauh 300 meter.
"Pantauan kita jam 07.00 WIB, Pekanbaru jarak pandang 300 meter, Kabupaten Indragiri Hulu 300 meter, Dumai 400 meter dan Pelalawan 200 meter," ujar Prakirawan BMKG Stasiun Pekanbaru, Bibin Sulianto.
Selain itu, tebalnya kabut asap juga membuat kualitas udara menurun.
Data dari Dinas Lingkungan Hidup dan kehutanan (DLHK) Pekanbaru menunjukkan, kualitas udara berada di atas angka 300.
Hal ini berarti kualitas udara tidak sehat dan bisa meningkatkan risiko penyakit pernapasan.
Sedangkan berdasarkan pantauan Grid.ID dari laman airvisual.com pada Jumat (13/09/2019) pukul 12:00 WIB, kualitas udara di Kota Pekanbaru sempat meningkat di angka 271 walau masih dalam level tidak sehat.
Sejumlah prajurit TNI dari Kodim 0301 Kota Pekanbaru pun terlihat sudah berusaha menghalau api yang membakar semak belukar di lahan gambut yang terbakar di Pekanbaru, Riau, Kamis (12/09/2019).
Namun karena tidak ada sumber air di lokasi tersebut, petugas kewalahan untuk melakukan pemadaman.
Padahal petugas sudah mendapatkan bantuan dari Masyarakat Peduli Api (MPA).
Dan bahkan, sosok superhero yang baru-baru ini keluar dari Marvel, Spider-Man, juga terlihat membantu petugas memadamkan api.
Ya, memang benar ada sosok berkostum Spider-Man yang membantu petugas saat itu.
Tapi sosok di balik topeng Spider-Man itu bukanlah Tom Holland seperti yang di film, melainkan seorang warga bernama Yandri.
Yandri tampak mengenakan kostum Spider-Man lengkap dari topeng hingga pakaiannya.
Kostum yang ia kenakan saat itu adalah Iron Spider, kostum yang dirancang khusus oleh Tony Stark di film Spider-Man: Homecoming (2017).
Melansir dari Antara Foto via Kompas, aksi Yandri tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap seluruh petugas yang tengah berjibaku memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau pada Kamis (12/09/2019).
Baca Juga: Terjatuh Saat Bermain di Pusat Perbelanjaan, Bocah Kecil Ini Alami Kejang dan Stroke Seketika
Sebagai tambahan informasi, luas hutan dan lahan yang terbakar di Riau sejak 1 Januari hingga 9 September 2019 sudah sebanyak 6.464 hektar.
Jumlah personel yang dikerahkan untuk memadamkan api pun sudah mencapai ribuan.
Namun begitu, api masih sulit untuk dipadamkan karena ada beberapa titik yang sulit untuk dijangkau petugas.
"Kendalanya banyak sekali. Mulai dari minimnya sumber air, akses ke lokasi jauh dan ditambah cuaca panas," kata Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Gafur.
"Bahkan ada petugas yang ke lokasi menggunakan perahu, yakni di Desa Pulau Helan, Inhil. Jadi titik api yang tidak bisa dijangkau, kita menggunakan heli water bombing," terangnya.
(*)