Find Us On Social Media :

Negeri di Atas Awan Viral dan Dipenuhi Ribuan Pengunjung Tiap Akhir Pekan, Gubernur Banten: Tunda Dulu Kalau Mau Kesana!

By Arif Budhi Suryanto, Rabu, 25 September 2019 | 16:50 WIB

Pesona Gunung Luhur yang dijuluki Negeri di Atas Awan

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Baru-baru ini ada satu objek wisata yang sangat menarik perhatian warganet bernama Negeri di Atas Awan.

Pasalnya objek wisata yang terbilang baru ini menawarkan pemandangan hamparan awan yang luas bak sedang berada di Bromo.

Padahal objek wisata ini hanya terletak di daerah Desa Ciletuh, Jawa Barat, atau hanya tiga jam perjalanan dari Jakarta.

Baca Juga: Heboh Tempat Wisata Negeri di Atas Awan Desa Ciletuh, Pengunjung Membludak Bak Pasar Kaget Sampai Ada yang Nekat Gelar Tikar

Maka tak ayal jika setiap akhir pekan, objek wisata ini selalu dipadati pengunjung.

Bahkan seperti yang dilansir dari Grid.ID, sebanyak 30 ribu pengunjung memadati objek wisata ini tiap akhir pekan.

Akibatnya, jalan menuju lokasi bisa mengalami kemacaten hingga 7 kilometer.

Baca Juga: U-Know TVXQ Jatuh Terjungkal Saat Pelesiran di Bunker Kaliadem, Destinasi Wisata Dekat Gunung Merapi yang Dikenal Angker

Situasi ini tentu tidak mengenakkan bagi pengunjung, apalagi banyak debu bertebaran lantaran jalan masih berupa tanah karena sedang dalam perbaikan.

Menanggapi hal ini, Gubernur Banten Wahidin Halim menghimbau agar wisatawan menunda dulu rencananya mengunjungi Negeri di Atas Awan selama tiga bulan ke depan.

"Emang jalan sedang diperbaiki, lagi berdebu, saya imbau wisatawan yang berniat datang untuk mempertimbangkan tiga sampai empat bulan mendatang, sampai fasilitas lengkap, dan pembangunan jalan selesai," kata Wahidin kepada Kompas.com di kawasan pusat pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Selasa (24/09/2019).

Baca Juga: KOMPAS Travel Fair Resmi Dibuka, Sajikan Destinasi Wisata dengan Harga Menarik!

Wahidin menerangkan, imbauan ini bukan berarti ada niatan untuk menutup objek wisata itu, melainkan hanya untuk mengurangi jumlah pengunjung.

"Kami minta dikurangi agar masyarakat berpikir ulang untuk datang hingga tiga, empat bulan lah."

"Saya tidak katakan ditutup karena itu fenomena alam, silahkan saja datang, saya cuma menghimbau jangan sekarang," kata Wahidin.

Baca Juga: Kecantikannya Bikin Salah Fokus, Mahasiswi yang Ikut Aksi Demo Kecewa

Lebih lanjut, sejumlah fasilitas memang diketahui sedang dibangun, seperti masjid, toilet, dan tempat parkir.

Sementara itu, akibat membludaknya wisatawan, justru pengunjung tidak bisa melihat fenomena alam ini karena kejebak macet.

"Saya tiba di Citorek sebelum pukul 07.00 WIB, tapi lima kilometer menuju ke puncak terjebak macet, hingga dua jam cuma gerak 500 meter, akhirnya pilih putar balik saja," ujar Dadan salah satu wisatwan dari Bogor.

Baca Juga: Bagikan 3000 Nasi Kotak untuk Pendemo, Begini Reaksi Awkarin Saat Dibilang Pencitraan

Padahal Dadan dan keluarga sudah berangkat dari Bogor sejak pukul 04.00 WIB hanya untuk melihat keindahan fenomena lautan awan tersebut.

(*)