Find Us On Social Media :

Demi Tanggal Keberuntungan, Seorang Ibu Bersikeras Tunda Kelahiran saat Bayinya dalam Keadaan Darurat!

By Novia, Kamis, 26 September 2019 | 09:23 WIB

Tolak melangsungkan operasi demi selamatkan bayi, seorang ibu bersikukuh untuk melahirkan anaknya di hari keberuntungan

Baca Juga: Kelahirannya Dinanti Irish Bella, Benarkah Anak Kembar Punya Kekuatan Telepati?

Dokter sangat menyayangkan karena sang ibu mengabaikan prosedur ini, sebab bagi medis peluang bayi untuk hidup sangatlah tipis.

Setalah Chen Libersikeras tidak mau melakukan operasi, kepala departemen kebidanan rumah sakit akhirnya menemui sang ibu.

Ia mengatakan bahwa mereka tidak bisa bertanggung jawab kepada sang jabang bayi jika menunda kelahiran hingga 2 hari.

Baca Juga: Meski Sudah Persiapan Jelang Kelahiran Sang Buah Hati, Ammar Zoni dan Irish Bella Enggan Bocorkan Jenis Kelamin dan Nama Si Kembar

Akhirnya pada 18 September, Chen menandatangani dokumen yang membebaskan pihak rumah sakit dari semua tanggung jawab.

Chen menyetujui jika terjadi apa pun dengan anaknya adalah tanggung jawabnya.

Pihak rumah sakit pun harus mendokumentasi Chen.

Sebab rumah sakit telah memeberikan seluruh informasi yang diperlukan dan telah menyarankan yang terbaik, dan Chen tetap bersikukuh dengan pilihannya.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Ungkap Karakter Seseorang Berdasarkan Jam Lahir, Kelahiran Pukul 6 Pagi Ternyata Berbakat Jadi Pemimpin, lho!

Setelah melewati situasi genting tersebut, dokter akhirnya melakukan operasi sesuai jadwal yang diminta sang ibu.

Syukur, sang bayi masih dapat diselamatkan. Hanya saja, kulit sang bayi sudah berubah membiru karena kekurangan oksigen.

Menurut kepala bidan, ini bukanlah kejadian kali pertama seorang ibu menunda operasi kelahiran.

Baca Juga: Pihak Dipo Latief Sebut Akte Kelahiran Anak Bisa Dibuat Tanpa Ada Catatan Pernikahan Orang Tua, Kuasa Hukum Nikita Mirzani: Dalam Akte Kelahiran Ada Kalimat Anak dari Mana Lahir

Pasalnya, masih banyak ibu yang mengikuti kepercayaan tradisional seperti ini.

Mereka menganggap bahwa anak-anak yang dilahirkan dengan tanggal keberuntungan, maka sang anak menemui kehidupan masa depan yang baik pula.

(*)