Find Us On Social Media :

Iri dan Cemburu Karena Sang Adik Lebih Disayang, Pria ini Hantam Ibunya dengan Balok Sampai Tewas, dan Umbar Senyum Santai Saat Ditangkap

By Siti Maesaroh, Kamis, 26 September 2019 | 14:01 WIB

Ilustrasi tindakan pembunuhan menggunakan senjata

Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Maesaroh

Grid.ID - Sungguh predikat anak durhaka sepertinya layak disematkan kepada pria asal Kalimantan Timur ini.

Slamet Riyadi (39), dengan kesadaran tega menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri, Suarti (63).

Melansir dari Tribun Jakarta pada Rabu (25/9/2019), peristiwa nahas itu dipicu karena Slamet merasa sang ibu lebih sayang kepada adiknya.

Baca Juga: Sadis, Pria di Kalsel Penggal Kepala Bocah SD yang sedang Belajar Kelompok, Diduga Punya Gangguan Jiwa hingga Harus Diikat Warga di Gerobak

Gelap mata dan perasaan sakitnya membuat ia buta dan nekat membunuh ibunya sendiri menggunakan balok kayu.

Peristiwa nahas itu terjadi di Kampung Melati Jaya, Kecamatan Tabur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur

Melansir dari Kompas pada Rabu (25/9/2019), Kapolres Berau AKBP Pramuka Sigit Wahono membeberkan kronologis tindakan Slamet itu.

Baca Juga: Mengidap Gangguan Jiwa, Anak Elvy Sukaesih Mengamuk dan Rusak Warung Warga Gara-gara Tak Diutangi Rokok

"Sebelum membunuh ibunya, pelaku sempat bersama ayahnya ke sawah, tapi pelaku pulang duluan ke rumah."

"Ibunya sedang masak di dapur, langsung dihantam pakai balok," beber Sigit dikutip dari Kompas.

Parahnya, tak hanya sekali, Slamet bahkan menghantamkan balok sampai tujuh kali ke arah tubuh ibunya.

Kondisi ibunya benar-benar mengenaskan dengan tubuh bersimbah darah akibat hantaman yang sangat keras.

Baca Juga: 10 Tahun Terpisah dari Keluarga, Ibu Pengidap Gangguan Jiwa Asal Kebumen Tak Lagi Kenali Anaknya dan Menolak Dibawa Pulang

"Usai dipukul, ibunya jatuh bersimbah darah hingga meninggal. Sempat dibawa warga ke puskesmas tapi nyawa enggak tertolong," ujar Sigit.

Kuat dugaan, pelaku merasa cemburu berat denngan sang adik karena lebih disayang dan mendapat perhatian lebih.

Pelaku sendiri merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Baca Juga: Viral Video Perempuan Paruh Baya Mengamuk di Masjid dan Bawa Anjing, Diduga Mengalami Gangguan Jiwa

Sementara itu, usai menghabisi nyawa ibunya Slamet melarikan diri menggunakan sepeda motor.

Namun saat ditengah jalan, ia kehabisan bensin dan meninggalnya motornya begitu saja.

Saat dilakukan pengejaran oleh pihak kepolisian, Slamet justru sedang asyik mengobrol dengan warga sekitar.

Baca Juga: Kesaksian Orangtua Pelaku Pembunuhan Pengantin Baru di Pemalang, Lega Anaknya Ditangkap karena Sering Ancam Ibu Kandung Pakai Golok

Tak ada raut wajah katakutan atau penyesalan yang nampak.

Saat ditangkap, ia pun hanya menebarkan senyum santai.

Kapolsek Tabur, Iptu Kasiono membeberkan kronologis saat meminta pelaku ikut ke kantor polisi.

Baca Juga: Dulu Mengaku Ingin Punya Anak Perempuan, Ibu Tiri Pembunuh Gadis 5 Tahun di Sukabumi Ini Malah Membunuhnya dan Biarkan Putrinya Diperkosa 2 Kakaknya

"Kami bilang, ayo pulang dicari bapak. Dia langsung ikut kami pulang," kata Kasiono.

Usut punya usut, pada tahun 2009 pelaku rupanya pernah mengalami gangguan jiwa.

Ia juga pernah dipasung karena membuat onar di kampung.

Slamet juga pernah dibawa ke rumah sakit jiwa di Kota Tarakan dan Samarinda.

Baca Juga: Sudah Dendam Sejak Lama, Kelvin Ajak Dana Main Game Lalu Membunuhnya Bersama Ibu dan 2 Pembunuh Bayaran

Ia menjalani perawatan intens, dan akhirnya dinyatakan sembuh pada tahun 2018 lalu.

Saat ini, polisi masih menunggu pemeriksaan dari medis terkait riwayat pelaku yang ternyata pernah mengalami gangguan kejiwaan.

Pelaku sendiri akan disangkakan dengan pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian dengan ancaman hukuman paling lama tujuh tahun penjara.

(*)