Find Us On Social Media :

Usai Beri Pesan untuk Komandan Saat Putuskan Pensiun Dini dari TNI, Sulaiman Hardiman Kini Ingatkan Aparat yang Bertugas Tangani Aksi Massa: Stop Korban Jiwa Sia-sia!

By Novita Desy Prasetyowati, Senin, 30 September 2019 | 06:35 WIB

Usai Beri Pesan untuk Komandan Saat Putuskan Pensiun Dini, Sulaiman Hardiman Kini Ingatkan Aparat yang Bertugas Menangani Aksi Massa: Stop Korban Jiwa Sia-sia!

Grid.ID - Kisah Sulaiman Hardiman, anggota TNI yang putuskan pensiun dini usai 16 tahun bekerja dan beri pesan untuk komandan dulu sempat viral jadi perbincangan publik.

Pasalnya cerita viral Sulaiman Hardiman yang putuskan pensiun dini dari dinas sebagai anggota TNI angkatan darat sempat menuai banyak respon.

Terlebih lantaran saat memutuskan pensiun dini, Sulaiman Hardiman juga memebri pesan untuk para Komandan Batalyon.

Baca Juga: Dulu Viral Lantaran Pensiun Dini Usai 16 Tahun Jadi TNI, Sulaiman Hardiman Kini Bicara Soal Kedamaian Bangsa dan Negara Lewat Hubungan Polri dan Warga Negara

Padahal ia sendiri merupakan seorang mantan Komandan Batalyon Infanteri Raider Khusus 753/AVT yang telah memiliki cukup banyak pengalaman.

Tak ayal, ia menasehati agar Komandan Batalyon penerusnya bisa menjalankan amanah dengan lebih baik.

Mayor Inf Sulaiman Hardiman yang pernah menjabat sebagai Danyonif RK 753/AVT memberikan pesan untuk Komandan Batalyon, seperti berikut ini.

Baca Juga: Dapat Ucapan Selamat Idul Fitri, Mayor Inf Sulaiman Hardiman, Anggota TNI yang Pensiun Dini Sukses Bikin Mantan Anak Buah Kikuk

"Pesan utk para Komandan Batalyon

Jabatan Danyon adalah simbol kehormatan bagi setiap prajuritnya. Satu paket dgn tunggul/bendera batalyon, bedera perang, prestasi, sejarah & tradisi satuan.

Danyon tdk akan pernah menjadi dirinya sendiri karena seperti apa tindak tanduk & pikirannya harus berlandaskan serta selaras dgn kehormatan satuan itu sendiri," tulis Mayor Inf Sulaiman," tulis Sulaiman Hardiman pada postingan Instagramnya seperti yang dikutip dari artikel Grid.ID sebelumnya.

Baca Juga: Sosok Mayor Inf Sulaiman Hardiman, TNI AD yang Pensiun Dini, Punya Hobi Unik dan Tipe Family Man

Namun, usai viral lantaran pensiun dini dari TNI dan memberi pesan untuk komandan, Sulaiman Hardiman tetap mencuri perhatian publik.

Terlebih tentang kehidupannya pasca tak lagi menjadi anggota TNI aktif, pekerjaan yang banyak diminati masyarakat.

Dilansir Grid.ID dari laman Instagramnya, Sulaiman Hardiman ternyata juga pernah memberi pesan untuk aparat yang bertugas menangani massa.

Baca Juga: Kabar Pensiun Dininya dari TNI AD Viral dan Timbulkan Asumsi, Mayor Inf Sulaiman Hardiman Akhirnya Angkat Bicara

Hal itu seperti yang tampak diunggahnya di akun Instagram pada, Jumat (27/9/2019) lalu.

Dalam potret yang menampakkan anggota TNI dan Polri tersebut, Sulaiman Hardiman menulis keterangan yang cukup panjang.

Sulaiman memulai keterangan pada potret di atas tentang BKO TNI kepada Polri.

Baca Juga: Sosok Mayor Inf Sulaiman Hardiman, TNI AD yang Pensiun Dini, Punya Hobi Unik dan Tipe Family Man

Sebagai informasi, BKO merupakan singkatan dari "Bawah Kendali Operasi" atau juga kerap diartikan "Bantuan Kendali Operasi".

"Sepanjang pengetahuan kami yg minim ini, belum pernah ada BKO TNI kepada POLRI yg benar2 dilaksanakan dlm konteks menghadapi massa yg tdk terkendali dlm skala besar," tulis @sulaiman_hardiman.

Dengan begitu, dapat diartikan bahwa Sulaiman Hardiman ingin menyampaikan tentang bantuan kendali operasi TNI kepada Polri yang dilakukan untuk menghadapi massa dalam skala besar.

Baca Juga: Turut Berduka, Ustaz Derry Sulaiman Ungkap Satu Nasihat Mendiang Ustaz Arifin Ilham Padanya

"Apel gabungan, standby pasukan TNI dlm rangka BKO kpd Polri maupun latihan bersama sudah sering dilaksanakan tetapi belum pernah dihadapkan pada dinamika massa secara real dgn skala besar sekelas tahun 98," imbuhnya.

Sulaiman Hardiman juga mencontohkan peristiwa yang pernah terjadi pada tahun 1998 lalu pada akhir Orde Baru.

"Meski dikatakan terkordinasi, pada kenyataannya ditahun 98 masing2 bergerak sesuai dgn kendali dari Komando masing2 matra (AD, AL, AU, Polri). Sehingga yg terjadi adalah operan bola panas dari satu bagian ke bagian yg lain," tulis Sulaiman Hardiman.

Baca Juga: Andre Taulany Sampaikan Permintaan Maaf Lewat MUI, Ustaz Derry Sulaiman Beri Tanggapannya!

"Kumpulan massa pendemo maupun aparat yg menjadi beringas tentu ada penyebabnya, masing2 leader dari kumpulan ini harus bisa menahan diri dan berpikir panjang," tambahnya.

Tak hanya itu, Sulaiman juga mengungkapkan SOP (Standar Operasional Prosedur) untuk menangani massa terkait BOP di atas.

"Sesuai dgn SOP saat ini, penanganan massa terlebih dahulu dilakukan oleh Polri. Setelah Polri “kewalahan” maka TNI dilibatkan utk memberikan perkuatan.

Baca Juga: Kitab Nabi Sulaiman, Benda Paling Dicari Israel yang Konon Bisa Mengendalikan Manusia, Jin dan Setan

Disinilah saat kritisnya...," tegas Sulaiman Hardiman.

Selain itu, Sulaiman juga menuliskan tentang syarat yang harus dipenuhi aparat sebelum melakukan BKO.

"Menurut hemat kami bagi saudara2 di TNI yg akan BKO ke Polri kudu musti wajib harus memiliki :

Baca Juga: Link Live Streaming Timnas U-19 Indonesia VS Jepang Piala Asia 2018, Intip Ketampanan Witan Sulaiman sebagai Pemain Kunci di Lapangan

1. Surat Perintah utk melaksanakan BKO dari Komandan atasan (dlm genggaman tangan pada saat mobilisasi)

2. Menerima Perintah operarasi/PO dari Komandan Kepolisian yg akan menjelaskan tugas anda pada sub pasal 3 (yakinkan tugas anda sudah terperinci, jelas serta anda memegang hard copy dari PO tersebut)

3. Bila ada sub pasal tugas lain yg belum tercantum dlm dokumen PO, yakinkan agar PO yg anda terima sudah direvisi dan mencantumkan tugas terakhir yg diberikan

Baca Juga: Dede Sulaiman Legenda Sepak Bola Indonesia Tidak Yakin dengan TimNas Indonesia Saat Ini

Baca Juga: Pose Seksi Belahan Dada Terlihat, Marion Jola Unggah Foto Terbarunya yang Banjir Pujian

4. Yakinkan Perintah operasi yg anda terima tdk beririsan dgn undang2 lainya yg dpt mengakibatkan anda dituntut dipengadilan

5. Bekali tim anda dgn dokumentasi foto/video

6. Yang terakhir, ketika anda melaksanakan tugas demi NKRI, ingatlah bahwa NKRI ini adalah rakyat Indonesia dan seisinya. Mereka juga “bergerak” demi NKRI bukan utk nasi bungkus," tulisnya.

Baca Juga: Sisi Lain dari Hengki Sulaiman, Si Buronan Pembunuh Driver Gocar, Ternyata Pernah Jadi Tukang Ojek

Baca Juga: Jadi Sorotan, Intip Cantiknya Calon Menantu Jokowi Felicia Tissue Saat Wisuda Bareng Kaesang Pangarep di Singapura

Meski begitu, ia juga megingatkan agar aparat yang bertugas menjaga keamanan dan masyarakat yang menyampaikan aspirasi tetap saling mengontrol diri.

"Disatu sisi aparat bertugas utk keamanan dan ketertiban republik ini, dilain sisi massa ingin menyampaikan aspirasi demi baiknya republik ini

Stop korban jiwa sia2... 1 nyawa itu tdk dapat dinilai dgn apapun juga," pungkas Sulaiman Hardiman.

Baca Juga: Tanpa Pakai Busana Belahan Dada Rendah, Tampilan Seksi Aurel Hermansyah dengan Baju Semi Transparan Justru Curi Perhatian!

(*)