Find Us On Social Media :

Ternyata Kanker Ovarium Tidak Dimulai di Ovarium Melainkan Dari Tuba Falopi, Begini Penjelasannya!

By Irma Joanita, Kamis, 15 Februari 2018 | 15:33 WIB

Penelitian menemukan bahwa kanker ovarium berasal dari tuba fallopi

Grid.ID - Semakin banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa kanker ovarium tidak dimulai dari ovarium.

Dua penelitian terbaru telah mengkonfirmasi bahwa penyakit mematikan ini dimulai dari saluran tuba.

Penemuan ini memberi harapan pada para peneliti untuk mengembangkan metode deteksi dan pencegahan yang lebih baik.

Dilansir Grid.ID dari laman dailymail, kanker ovarium yang disebut "silent killer" hanya bisa terdeteksi saat kankernya telah berada pada stadium akhir.

( BACA : Andika Mahesa dan Caca Kompak Beri Karifikasi Soal Hubungannya)

Kanker ovarium adalah penyebab kematian kelima bagi kaum wanita yang menderita kanker.

Di Amerika setidaknya 14.000 orang wanita meninggal karena kanker setiap tahunnya.

Dua penelitian mengidentifikasi tuba fallopi sebagai sumber kanker.

Kedua studi tersebut melihat karsinoma ovarium serosa (HGSOC) bermutu tinggi.

( BACA : Tangisan Seorang Ibu, Anak: Bu Kenapa Tidak Membunuhku dan Melahirkanku Lagi?)

Hal tersebut adalah jenis kanker ovarium yang paling sering terjadi pada wanita.

Pasien yang menderita jenis kanker ini biasanya bertahan lebih dari 5 tahun setelah didiagnosis.

Ron Drapkin, adalah seorang profesor patologi dan ginekologi di Universitas Pennsylvania yang mempelajari kanker ovarium selama hampir dua dekade.

Ia mengatakan penelitian ini memberi hararapan baru pada para peneliti agar bisa mengembangakan metode dengan tepat dan benar.

( BACA : Makin Cantik dan Imut, Selena Gomez Tampil dengan Gaya Rambut Baru di New York Fashion Week)

Studi lain juga dilakukan oleh para periset di Pusat Kanker Perlemutter di NYU Langone Health di Ney York.

Mereka melihat jaringan tumor ovarium dari 96 wanita dan membandingkannya dengan sampel dari sekelompok wanita sehat.

Sel tersebut menyimpulkan bahwa sel kanker mirip dengan jaringan falopi.

Wah semoga hasil penelitian ini nantinya bisa membantu proses pencegahan dan penyembuhan kanker ovarium yah! (*)