Find Us On Social Media :

Hati-Hati! Lilin Aroma Terapi Dapat Sebabkan Asma Hingga Kanker Paru-Paru, Ini Penjelasan Para Ahli

By Novia, Selasa, 15 Oktober 2019 | 15:38 WIB

Lilin aroma terapi

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Menuju musim dingin, menyalakan lilin terapi di malam hari nampaknya menjadi cara yang menarik.

Ya, hal ini akan membuat seseorang semakin nyaman bertahan di dalam ruangan serta menambah rileks badan dan pikiran setelah beraktifitas seharian.

Tapi ternyata, menyalakan lilin aroma terapi dapat menimbulkan bahaya.

Baca Juga: Jeremy Thomas Kabur saat Ditanya Tentang Statusnya sebagai Tersangka

Melansir dari The Sun pada Selasa (15/10/2019), para ahli telah memepringatkan bahwa banyak bahaya yang ditimbulkan dari membakar lilin aroma terapi.

Bahaya yang telah disebutkan para ahli itu di antaranya menyebabkan asma hingga kanker paru-paru.

Sebab, sebagian besar lilin wangi dibuat dengan lilin parafin, yang berasal dari minyak bumi, batu bara, atau minyak serpih.

Penelitian telah menunjukkan bahwa lilin yang terbakar dapat melepaskan bahan kimia penyebab kanker.

Baca Juga: Selalu Kenakan Banyak Cincin dalam Setiap Tampilannya, Brisia Jodie: Ada Kepercayaan Disini

Beberapa bahan yang terkandung dalam lilin sangat berbahaya bagi mereka yang memiliki kondisi pernapasan kurang baik.

Sementara beberapa merek lilin juga menggunakan sumbu kapas yang melilit bahan lain seperti logam.

Itu dinyatakan dapat menghasilkan jelaga beracun dan juga dapat menyebabkan masalah paru-paru.

Baca Juga: Sama-sama Hobi Nyosor, Maia Estianty dan Irwan Mussry Tak Malu Pamer Kemesraan di Muka Umum : Dunia Milik Berdua, yang Lain Ngekos

Para ilmuwan di South Carolina State University menemukan bahwa penemuan jangka panjang terhadap asap yang dikeluarkan oleh lilin parafin dapat menyebabkan kanker, alergi dan asma.

Menurut penelitian mereka pada tahun 2009, bahan kimia yang tidak diinginkan akan dikeluarkan.

Sebab lilin adalah produk sampingan dari kilang minyak.

“Lilin parafin yang kami uji melepaskan bahan kimia yang tidak diinginkan ke udara.

"Untuk seseorang yang menyalakan lilin setiap hari selama bertahun-tahun, menghirup polutan berbahaya dari lilin tersebut dapat berkontribusi pada risiko kesehatan seperti kanker," jelasnya.

Baca Juga: Pilih Serahkan Hak Asuh Penuh Atas Ketiga Anaknya Pada Fitri Salhuteru Ketimbang Kakak Kandungnya Sendiri, Nikita Mirzani Beri Penjelasan

Tim Dr Massoudi juga menyatakan bahwa membakar lilin di sebuah ruangan dapat memompa gas ke ampul kaca yang mengandung arang kelapa aktif yang sangat menyerap.

Setelah lima hingga enam jam terbakar, isinya dianalisis menggunakan jenis spektrometer.

Dimana massa secara tepat dapat mengidentifikasi unsur-unsur kimia dari gas.

Lilin berbasis parafin ini akan menghasilkan puncak yang tajam dan jelas.

Ini akan menunjukkan keberadaan banyak produk seperti toluena, alkana dan alkena, serta beberapa keton dan aldehida.

Tetapi para peneliti memang mencatat bahwa emisi dari menggunakan lilin parafin sesekali tidak mungkin mempengaruhi orang.

Namun, menyalakan banyak lilin parafin setiap hari selama bertahun-tahun atau menyalakannya dalam frekuensi sering di suatu ruangan tanpa ventilasi dapat menyebabkan masalah.

Baca Juga: Istri Prajurit TNI di Wonosobo Ikut Nyinyir Soal Penusukan Wiranto, Bawa-bawa Drama Korea Sampai Racun Ular

Namun untuk penyebab kanker, penelitian ini masih menuai bayak kritikan.

Sebab penelitian ini belum dapat membuktikan secara pasti dan belum cukup bukti.

Sebab dalam hal kanker, jenis polusi udara dalam ruangan jauh lebih signifikan terbukti ada asap rokok.

"Faktor gaya hidup seperti merokok, alkohol, obesitas, diet yang tidak sehat, aktivitas yang tidak aktif dan paparan sinar matahari yang berat menyebabkan proporsi kanker yang jauh lebih besar," ujar juru bicara Cancer Research UK.

(*)