Find Us On Social Media :

Ini Kata Dokter Kandungan Soal Bayi Tabung dan Biaya yang Harus Rela Dikeluarkan Para Calon Orangtua

By Violina Angeline, Senin, 19 Februari 2018 | 16:09 WIB

Dr. Aryando Prasada SpOG | Grid.ID/Dianita Anggraeni

Laporan Wartawan Grid.ID, Dianita Anggraeni

Grid.ID - Bayi tabung atau fertilisasi in vitro merupakan suatu pilihan alternatif bagi kamu yang ingin mempunyai anak.

Program bayi tabung ini adalah salah satu program atau usaha dari tenaga medis untuk membantu pasangan-pasangan yang ingin hamil dan mempunyai anak.

"Bayi tabung adalah proses di mana kita membantu terjadinya pertemuan antara si sperma dan si telur.

(BACA: Jadi Solusi Untuk Miliki Keturunan, Seperti Apa Prosedur dan Biaya Program Bayi Tabung?)

Jadi yang biasanya terjadi pertumbuhan itu di dalam kalau proses kehamilan alami, inseminasi (teknis medis dalam membantu proses reproduksi) sperma masuk ke dalam rahim dan bertemu di dalam sehingga terjadi pembuahan yang menjadi embrio dan kembali lagi ke rahim."

"Sementara proses di bayi tabung itu adalah porses membantu untuk menemukan si telur dan sperma di luar badan si ibu kemudian setelah itu jadi embrio dan dibalikan ke rahim ibu," jelas Dr. Aryando Pradana SpOG kepada Grid.ID di Morula IVF Jakarta beberapa waktu lalu.

Dr. Aryando Pradana mengatakan pasangan yang datang ke kliniknya untuk konsultasi bervariasi.

Dari yang 2-3 bulan baru menikah sampai ada yang sudah 12 tahun menikah namun belum diberi keturunan.

Tahapan yang dilakukan untuk memulai program bayi tabung dikatakan Dr. Aryando Pradana diperlukan pemeriksaan terlebih dahulu baik dari calon ayah ataupun calon ibu.

"Biasanya yang diperiksa pasangan tersebut pertama adalah kualitas dari bibit sperma suami, jadi yang pertama pemeriksaan sperma, yang kedua melakukan pemeriksaan untuk mengetahui fungsi dari organ si ibu."

"Jadi mulai dari cadangan telurnya, kita periksa juga saluran telurnya, dan kita periksa rahimnya.