Find Us On Social Media :

Ngaku Kepepet karena Selalu Ditagih Utang, Pria di Lampung Nekat Cetak Uang Palsu Rp 11 Juta: Tapi Habis Bayar Saya Langsung Ditangkap

By Arif Budhi Suryanto, Kamis, 17 Oktober 2019 | 09:15 WIB

Ngaku Kepepet Karena Selalu Ditagih Utang, Pria di Lampung Nekat Cetak Uang Palsu Rp 11 Juta: Tapi Habis Bayar Saya Langsung Ditangkap

Baca Juga: Garuk Gigitan Nyamuk di Wajah, Seorang Pria Didiagnosis Kena Infeksi hingga Nyaris Kehilangan Nyawa

Apalagi, usahanya sebagai pedagang pulsa memang terbilang pas-pasan untuk melunasi utang.

"Saya terpaksa palsukan uang, karena usaha sebagai pedagang pulsa enggak cukup untuk menutupi utang. Maka itu saya terpaksa membuat uang palsu," kata Hendri seperti dikutip dari Kompas.com.

Uang palsu itu, kata Hendri, dicetaknya menggunakan printer merek Canon dengan kertas HVS warna putih.

Baca Juga: Demi Uang Asuransi Rp 2,7 Miliar, Orangtua Ini Sewa Pembunuh Bayaran untuk Bunuh Anak Angkat Mereka Sendiri

Namun tak lama setelah uang dicetak dan diberikan ke rentenir, Hendri langsung ditangkap polisi.

"Saya cetak (uang palsu) malam hari, siangnya saya bayar utang. Tapi habis bayar (hutang), (saya) langsung ditangkap," kata Hendri.

Aksi serupa yang dilakukan Hendri sebelumnya juga pernah dilakukan oleh dua pria asal Dusun Kalangan, Desa Keplaksari, Kecamatan Peterongan, Jombang.

Baca Juga: Tak Tahan Suaminya Selingkuh dengan Wanita Lain, Seorang Istri Nekat Tenggak Obat yang Dicampur Obat Nyamuk Hingga Nyaris Tewas

Aksi itu dilakukan oleh Defit Sujianto (26) dan Dwiky Muddasir (22).

Dilansir dari Tribun Madura, keduanya juga diketahui mencetak uang palsu bermodalkan printer dan kertas HVS.

Berdasarkan keterangan polisi, keduanya nekat melakukan aksinya untuk membeli kopi sambil nongkrong-nongkrong.

Baca Juga: Kisah Nelangsa Nenek Buta Huruf yang Ditipu Tetangga Habis-habisan, Tanahnya Dibeli Seharga Rp 300 Ribu: Saya Dunia Akhirat Gak Ikhlas!

Sejumlah 48 lembar uang palsu pecahan Rp 50 ribu berhasil diamankan.

"Dari jumlah tersebut, empat lembar sudah dibelanjakan untuk membeli bensin dan minum kopi."

"Untuk mengelabuhi penjual bensin dan penjual warung kopi, pembelanjaan dilakukan malam hari," kata Kepala Bagian Opersional Satreskrim Polres Jombang Iptu Sujadi, Kamis (04/04/2019).

(*)