Find Us On Social Media :

Benarkah Semua Amarah Harus Dilampiaskan kepada Pelakor?

By Ahmad Rifai, Selasa, 20 Februari 2018 | 20:55 WIB

Ilustrasi | UKMix.org

Grid.ID - Fenomena munculnya konotasi Perebut Laki Orang (Pelakor) makin marak seiring perkembangan teknologi komunikasi.

Kini, para istri sah yang merasa suaminya telah direbut, beramai-ramai mengabadikan dan membagikan pengalaman mereka dalam bentuk cerita, foto, atau bahkan video.

Mereka tidak hanya berdiam atau bersedih meratapi hubungan gelap yang dilakukan oleh suami.

Revolusi teknologi, baik berupa ponsel yang kian canggih hingga hadirnya sosial media, kini ikut menyumbang munculnya keberanian para istri yang dikecewakan.

(Baca juga: Sstt...4 Hal Ini Pantang Dikatakan pada Wanita yang Mandiri loh)

Mari sejenak kita menyingkir dari hingar-bingar saling tuduh siapa yang benar dan salah di antara pihak yang bertikai (Pelakor, istri sah, dan suami yang mata keranjang).

Penyelewengan dalam sebuah hubungan tentu sangat dibenci dan dikutuk banyak orang.

Namun tanpa memahami akar persoalan lahirnya sebuah hubungan gelap dapat terjadi, fenomena macam ini akan terus berulang dengan hanya menyisakan antara kubu yang mendukung dan mengecam. 

Penting untuk diperhatikan, berikut beberapa poin mengapa seseorang yang telah berumahtangga mampu memiliki sebuah hubungan gelap.

(Baca juga:  Ternyata 3 Alasan Ini Bikin Para Otaku Wanita Sulit Untuk Jatuh Cinta)

1. Kegembiraan

Apakah cinta, kegembiraan, dan rasa saling mengerti dalam hubungan kalian telah sirna?