Find Us On Social Media :

Sudah Ada Sejak 2000 Tahun Silam, Inilah Sejarah Halloween yang Terjadi Ketika Batas Dunia Orang Hidup dan Mati Terbuka dan Para Arwah Kembali ke Bumi

By Novita Desy Prasetyowati, Senin, 21 Oktober 2019 | 18:28 WIB

Sudah Ada Sejak 2000 Tahun Silam, Inilah Sejarah Halloween yang Terjadi Ketika Batas Dunia Orang Hidup dan Mati Terbuka dan Para Arwah Kembali ke Bumi

Grid.ID - Sejarah Halloween ternyata sudah ada sejak 2000 tahun lalu.

Kemunculan sejarah Halloween tentu tak terlepas dari kepercayaan pada zaman itu tentang para arwah kembali ke bumi.

Menurut sejarah Halloween, para arwah kembali ke bumi lantaran antara batas dunia orang hidup dan mati terbuka.

Baca Juga: Buat Lelucon Halloween Tentang Anak yang Dibunuh dan Dilecehkan, Ariana Grande Langsung Banjir Hujatan

Seperti yang diketahui, tidak lama lagi kita akan menyambut perayaan Halloween.

Perayaan Halloween yang sering dilakukan masyarakat Eropa, Amerika, maupun sebagian masyarakat Asia, salah satunya Indonesia.

Setiap tanggal 31 Oktober malam, perayaan Halloween kerap dilakukan oleh anak-anak dengan mengenakan kostum seram.

Baca Juga: Idul Adha 2019: Inilah Tradisi Unik Sambut Hari Raya Kurban di 4 Negara, Ada Festival Mirip Halloween

Tak hanya mengenakan kostum seram, anak-anak akan mengucapkan kata trick or treat kepada pemilik rumah yang mereka kunjungi.

Ucapan trick or treat pada perayaan Halloween tersebut memiliki arti ‘Beri kamu permen atau kami jahili’.

Lantas bagaimana sebenarnya sejarah Halloween?

Baca Juga: Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara Punya Cara Sendiri untuk Rayakan Halloween, Patut Dicontoh!

Dilansir Grid.ID dari laman history.com, Halloween adalah hari libur tahunan yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 31 Oktober.

Perayaan Halloween sendiri berasal dari festival Celtic kuno Samhain, ketika orang-orang menyalakan api unggun dan mengenakan kostum untuk mengusir hantu.

Halloween sendiri sudah ada sejak abad kedelapan, Paus Gregorius III menujuk 1 November sebagai waktu untuk menghormati semua orang suci.

Baca Juga: Intip Dekorasi Pesta Halloween ala Mayangsari yang Khusus Dibuat untuk Khirani Trihatmodjo

Kemudian seiring waktu, Halloween berevolusi menjadi kegiatan seperti trick or treat, yang ditandai dengan ukiran pada labu, perkumpulan meriah, kostum hantu, dan suguhan makanan manis.

Asal-usul Halloween berasal dari festival Celtic kuno Samhain (diucapkan sowin).

The Celtic, hidup 2000 tahun lalu di daerah yang sekarang disebut Irlandia, Inggris, dan Perancis utara yang menjadikannya momen jelang perayaan tahun baru mereka pada 1 November.

Baca Juga: 7 Potret Keseruan Halloween Party BCL dan Ashraf Sinclair Saat Kenakan Kostum Balerina dan Pilot Tempur

Hari Halloween juga menandakan akhir musim panas dan panen, serta awal musim dingin yang gelap, sering dikaitkan dengan kamatian manusia.

Celt percaya bahwa pada malam sebelum tahun baru (1 November), batas antara dunia yang hidup dan yang mati menjadi kabur.

Pada malam 31 Oktober mereka merayakan Samhain, ketika diyakini bahwa hantu orang mati kembali ke bumi.

Baca Juga: Sejarah Tradisi Trick or Treat dalam Perayaan Halloween, Awalnya untuk Memberikan Makanan kepada Para Hantu

Celtic berpikir bahwa kehadiran roh-roh dunia lain menyebabkan masalah dan merusak tanaman.

Tak hanya itu, para Druid atau pendeta Celtic membuat prediksi tentang masa depan pada malam Halloween.

Bagi orang yang sepenuhnya bergantung pada dunia alami yang tidak stabil, ramalan-ramalan ini adalah sumber penting kenyamanan dan pengarahan selama musim dingin yang panjang dan gelap.

Baca Juga: Kenakan Seragam Perawat untuk Halloween, Bella Shofie Dapat Teguran!

Untuk memperingati peristiwa itu, Druid membangun api unggun besar yang sakral, tempat orang-orang berkumpul untuk membakar tanaman dan hewan sebagai pengorbanan bagi para dewa Celtic.

Selama perayaan, bangsa Celtic mengenakan kostum, biasanya terdiri atas kepala dan kulit binatang, dan berusaha saling menceritakan nasib satu sama lain.

Ketika perayaan itu selesai, mereka menyalakan api perapian mereka, yang telah mereka padamkan tadi malam, dari api unggun suci untuk membantu melindungi mereka selama musim dingin yang akan datang.

Baca Juga: Nana Mirdad Banjir Pujian saat Berdandan Seram ala Hantu The Nun ketika Halloween

Pada 43 M, Kekaisaran Romawi telah menaklukkan mayoritas wilayah Celtic.

Selama 400 tahun mereka memerintah tanah Celtic, dua festival asal Romawi digabungkan dengan perayaan Celtic tradisional Samhain.

Yang pertama adalah Feralia, suatu hari di akhir Oktober ketika orang-orang Romawi secara tradisional memperingati meninggalnya orang mati.

Yang kedua adalah hari untuk menghormati Pomona, dewi buah dan pohon Romawi. Simbol Pomona adalah apel, dan penggabungan perayaan ini ke Samhain mungkin menjelaskan tradisi bobbing untuk apel yang dipraktikkan di hari Halloween. (*)