Find Us On Social Media :

Hari Pahlawan, Yuk Napak Tilas Jejak Pertempuran Pejuang Arek-arek Surabaya pada 10 November

By Novita Desy Prasetyowati, Jumat, 1 November 2019 | 11:37 WIB

Hari Pahlawan, Yuk Tapak Tilas Jejak Pertempuran Pejuang Arek-arek Surabaya pada 10 November

Grid.ID - Hari pahlawan yang jatuh pada 10 November meninggalkan jejak pertempuran pejuang arek-arek Surabaya.

Sebanyak 6000 - 16000 pejuang arek-arek Surabaya yang menjadi jejak pertempuran dalam aksi 10 November dan kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Di Hari Pahlawan, kita diingatkan dengan jejak pertempuran terbesar usai proklamasi kemerdekaan yang dilakukan oleh pejuang arek-arek Surabaya.

Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Gracia Indri: Pahlawan di Hati dan Hidup Saya Adalah Ibu

Pejuang arek-arek Surabaya pada 10 November menengarai peristiwa pengibaran bendera Belanda di atas Hotel Yamato, Surabaya.

Peritiwa pengibaran bendara Belanda yang terjadi 73 tahun lalu tepatnya pada 19 September 1945 membuat murka arek-arek Surabaya.

Kemurkaan tersebut terjadi lantaran Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaan sebulan sebelumnya dan tengah fokus menggalakan semengat bangsa.

Baca Juga: Memperingati Hari Pahlawan, Luna Maya Ungkap Sosok Pahlawan Bagi Dirinya

Tak hanya sebagai lokasi diperingatinya hari pahlawan, kota Surabaya juga dijuluki sebagai Kota Pahlawan.

Jejak pertempuran pejuang arek-arek Surabaya dalam melawan tentara Inggris dan Belanda yang hendak mengembalikan Indonesia kepada administrasi pemerintahan Belanda sebagai negara jajahan Hindia-Belanda.

Dilansir dari laman TribunJatim, terdapat beberapa jejak pertempuran pejuang arek-arek Surabaya yang ditandai sebagai Hari Pahlawan.

Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Presiden Jokowi Kayuh Sepeda Tanpa Rem di Kota Bandung

1. Tugu Pahlawan

Lokasi Tugu Pahlawan yang ada di Jalan Pahlawan Surabaya tepatnya di dekat Kantor Pemerintahan Provinsi Jawa Timur dekat monumen Bambu Runcing termasuk salah satu lokasi pertempuran arek-arek Surabaya.

Di Tugu Pahlawan terdapat beberapa peninggalan milik Bung Tomo dan bendera laskar pejuang ketika pertempuran bersejarah itu terjadi.

Monumen Tugu Pahlawan diresmikan Presiden Soekarno pada tahun 1952 untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur dalam perang 10 November 1945.

Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Inilah Potret Jokowi yang Kenakan Baju Ala Bung Tomo Saat Gowes di Bandung

2. Gedung Grahadi

Gedung Grahadi juga menjadi salah satu tempat perundingan Presiden Soekarno dengan Jenderal Hawtorn untuk mendamaikan pertempuran pejuang dengan pasukan Sekutu.

Di gedung ini pula, Gubernur Soerjo menolak ultimatum menyerah tanpa syarat kepada Belanda pada 9 November 1945.

Diambil dari bahasa Sansekerta, Gedung Grahadi terdiri dari Graha dan Adi yang berarti rumah bernilai derajat tinggi.

Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Presiden Jokowi Ziarah ke Taman Makam Pahlawan Nasional Cikutra Bandung

Gedung yang kini menjadi kediaman resmi Gubernur Jawa Timur ini masih berbentuk seperti aslinya meski telah berusia lebih dari dua abad.

3. Jalan Tunjungan

Kawasan jalan Tunjungan menjadi sangat ramai setelah peristiwa 10 November.

Pasalnya pada 10 November 1945, di tempat ini terjadi hantaman senjata antara arek-arek Surabaya melawan tentara Sekutu.

Baca Juga: Hari Pahlawan: Cuma Ratmi B-29 Satu-satunya Pelawak yang Dimakam di Taman Makam Pahlawan Kalibata

Jalan Tunjungan ada di pusat keramaian Kota Surabaya ini terletak di kawasan Tunjungan Plaza.

4. Hotel Yamato

Hotel Yamato atau yang sebelumnya dikenal sering berganti nama seperti LMS, Oranje Hotel, dan kini dikenal dengan nama Hotel Majapahit.

Hotel yang dibangun tahun 1910 ini terus mengalami renovasi dan berevolusi.

Baca Juga: Tragedi Drama Kolosal Surabaya Membara Membawa Duka di Hari Pahlawan, Ketua Komunitas Sebut Beberapa Korban Pernah Ikut Pagelaran

Hotel Yamato menjadi saksi sejarah terjadinya pertempuran 10 November karena menjadi tempat bendera Belanda itu dipasang.

5. Monumen Bambu Runcing

Dilansir dari laman kompas.com, jejak perjuangan Hari Pahlawan di Kota Surabaya yang masih ada hingga saat ini salah satunya adlah monumen Bambu Runcing.

Bambu runcing merupakan alat perang bangsa Indonesia untuk melawan musuh.

Baca Juga: Hari Pahlawan: Gedung Internatio, Menjadi Jejak Pasukan Inggris di Surabaya

Oleh karenanya, monumen bambu runcing dibuat untuk mengenang perjuangan arek-arek Surabaya dan para pemuda Indonesia dalam melawan musuh.

Monumen bambu runcing terdiri dari 5 pilar dan memiliki tinggi yang tidak sama dan dibentuk seperti bambu runcing.

Letak Monumen Bambu Runcing ada di Jalan Panglima Sudirman, berdekatan dengan Kebun Binatang Surabaya, Tunjungan Plaza, Surabaya Plaza dan Tugu Pahlawan Surabaya. (*)