Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Maesaroh
Grid.ID - Kabar duka kembali datang dari salah satu anak muda berbakat dari Indonesia.
Afridza Munandar (20) mengalami nasib nahas usai alami kecelakaan di Sirkuit Sepang Malaysia pada Sabtu (2/11/2019).
Melansir dari Kompas, Afridza saat itu sedang mengikuti ajang balap Asia Talent Cup 2019.
Baca Juga: Viral Berita Bohong Mengenai Nagita Slavina, Raffi Ahmad: Saya Tidak Akan Diam
Mulanya semua berjalan lancar. namun tiba-tiba saja saat di tikungan 10 dan perlombaan baru berjalan satu putaran, Afridza terjatuh.
Sontak saja hal itu membuat banyak orang panik dan khawatir akan kondisinya.
Afridza langsung dilarikan ke Rumah Sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan, namun nahas nyawanya tak bisa diselamatkan.
Baca Juga: Kisah Mantan Pebalap M Fadli, Kehilangan Kaki Namun Kini Sumbang Medali di Asian Para Games 2018
Kabar meninggalnya salah satu pebalap muda terbaik yang dimiliki Indonesia itu pun langsung menjadi trending topic di Twitter.
Banyak netizen menuliskan kabar duka dan belasungkawa untuk sang putra bangsa.
Tak cuma netizen Indonesia, bahkan pebalap kelas dunia seperti Marc Marques, Fabio Quartararo, dan Andea Lannone turut berbelasungkawa untuk Afridza.
Baca Juga: Kisah Viral Denis Kancil, Pebalap Muda yang Digilai Banyak Cewek ABG, Meninggal dengan Cara Tragis
Kematian Afridza tak hanya menjadi duka mendalam bagi dunia balap Indonesia, tetapi juga keluarganya, yang tampak tak bisa menyembunyikan perasaan kesedihannya.
Salah satu yang paling terpukul ialah ibunda Afridza Munandar, Ersa Maya Sriwenda (44).
Melansir dari Tribun Jabar, sejak dari Minggu sore (3/11/2019) Ersa masih dalam kondisi yang berduka dan syok atas kejadian nahas yang menimpa putranya.
Baca Juga: Federal Oil dan Antangin Support Tim Gresini Moto2, Lagi Bidik Pebalap Indonesia
Baca Juga: Baru Bangun Tidur, Ini Selfie Krisdayanti Tanpa Makeup yang Cuek dengan Kantung Matanya yang Gelap
Matanya tampak sembab karena terus menangisi kepergian anak kesayangannya itu.
Sebelumnya, Ersa sempat menyaksikan langsung detik-detik kecelakaan yang menimpa anaknya yang disiarkan oleh sejumlah stasiun televisi nasional.
Saat itu, Erza hanya sanggup mengulurkan tangannya mengapai-gapai televisi dengan raut wajah kesedihan yang mendalam.
Tak ada kata-kata yang sanggup ia keluarkan, hanya air mata bercucuran yang menggambarkan kepedihan hatinya.
Sejumlah anggota keluarga juga berusaha mendampingi dan menenangkannya.
Bahkan setelahnya, beberapa tamu yang datang melayat ke rumah duka ikut menitikan air matanya merasa berempati dan larut dalam kesedihan.
(*)