Find Us On Social Media :

Kisah Mata Hari, Mata-Mata Jerman yang Menyamar Menjadi Penari Telanjang dan Pelacur

By Violina Angeline, Selasa, 27 Februari 2018 | 22:05 WIB

Mata Hari | Hystory.com

Laporan Reporter Grid.ID, Afif Khoirul Muttaqin

Grid.ID - Mungkin tak banyak yang tahu mengenai kisah wanita satu ini.

Namun, dirinya merupakan salah satu mata-mata paling berbahaya dan paling berpengaruh pada Perang Dunia I.

Melansir dari Hystory.com, Mata Hari pertama kali datang ke Paris tahun 1905.

Ia terkenal menjadi seorang penari erotis dan juga seorang pelacur.

(BACA: Sebelum Meninggal, Saudara Tiri Kim Jong-un, Diduga Bertemu Dengan Mata-mata CIA)

Namun, di balik sosoknya yang kontroversial tersebut ternyata ia adalah mata-mata berbahaya Jerman.

Dia dilahirkan di sebuah kuil suci di India dan belajar tarian kuno dari seorang pendeta yang memberinya nama Mata Hari, atau 'Matahari' dalam bahasa Melayu.

Namun aslinya, Mata Hari lahir di sebuah kota kecil di utara Belanda pada tahun 1876, dan nama sebenarnya adalah Margaretha Geertruida Zelle.

Dia memperoleh pengetahuan tentang tarian India dan Jawa saat dia tinggal beberapa tahun di Malaysia bersama mantan suaminya, seorang Skotlandia di tentara kolonial Belanda.

Mata Hari juga menjadi pelacur yang terkenal kala pecahnya Perang Dunia I.

Ada beberapa bukti bahwa Mata Hari bertindak sebagai mata-mata Jerman, dan untuk sementara sebagai agen ganda untuk orang Prancis.

(BACA: Teknologi Ini Bisa Bikin Orang Lain Memata-mataimu Lewat Ponsel, Yuk Hati-Hati !)

Namun orang-orang Jerman telah membuatnya kehilangan jabatan sebagai agen mata-mata akibat dirinya tidak berperan efektif.

Pihak berwenang Prancis menganggapnya sebagai 'mata-mata wanita terbesar abad ini' sebagai gangguan bagi kerugian besar yang diderita tentara Prancis di front barat.

Dia akhirnya dihukum dan dijatuhi hukuman mati, dan pada tanggal 15 Oktober dia menolak penutup mata dan ditembak mati oleh regu tembak di Vincennes. (*)