Find Us On Social Media :

Ibu Millennials Harus Baca nih, Inilah 3 Hal yang Menyebabkan Terjadinya Apraxia Pada si Kecil

By Irma Joanita, Rabu, 28 Februari 2018 | 22:14 WIB

Anak yang mengidap Apraxia

Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi Cahyani 

Grid.ID - Menjadi orangtua bukanlah peran yang mudah untuk dijalani, apalagi untuk menjadi seorang ibu.

Kamu harus menjadi seseorang yang bisa menjalani beberapa peran dalam satu waktu sekaligus.

Ada banyak hal yang harus diketahui seorang ibu maupun orangtua.

Termasuk adanya kemungkinan yang bisa menyebabkan disabilitas pada anak-anak.

( BACA : Inspiratif! Bukan Untuk Liburan, Nenek 93 Tahun Asal Italia Ini, Berkelana ke Afrika Untuk Hal Mulia)

Ada berbagai macam jenis disabilitas, salah satunya adalah Apraksi atau Apraksia.

Apraksia adalah suatu kondisi di mana seseorang tidak bisa lagi melakukan gerakan ketika diminta untuk melakukannya.

Kelainan ini tidak disebabkan karena adanya masalah dengan otot-otot seseorang.

Namun, hal ini lebih disebabkan karena adanya gangguan pada otak.

( BACA : Datang ke Kantor Polisi, Nikita Mirzani Ngaku Bingung )

Dilansir Grid.ID dari laman apraxia-kids.org, inilah beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya Apraksia pada si kecil.

1. Kerusakan neurologis

Kerusakan neurologis bisa disebabkan karena infeksi, cedera sebelum atau sesudah kelahiran anak ataupun kelainan pada perkembangan janin di dalam kandungan.

Kondisi ini mencakup pada kejanggalan-kejanggalan lain yang ditemukan di dalam otak saat melakukan MRI.

( BACA : Bosan Makan Camilan Itu-itu Saja? Yuk Bikin Cheese Onion Rings)

2. Kelainan neurodevelopmental kompleks

Apraksia dapat terjadi sebagai karakteristik sekunder dari kondisi lain di dalam tubuh seseorang.

Seperti kelainan genetik, metabolik atau mitokondria.

Apraksia dapat terjadi dalam beberapa bentuk.

Seperti kelainan berbicara pada autisme ataupun gejala kejang-kejang pada epilepsi.

( BACA : Ternyata Pemilihan Warna Pintu Rumah Cerminkan Pribadi Pemiliknya, Cocok Nggak nih Sama Kamu?)

3. Idiopathic Speech Disorder (kelainan yang tidak diketahui)

Dalam kondisi seperti ini, kita tidak bisa memprediksi apapun.

Mengapa anak tersebut bisa sampai memiliki Apraksia.

Biasanya hal ini terjadi pada anak-anak yang tidak memiliki kelainan neurologis yang dapat diamati.

( BACA : Konser Slank In Love, Slank Mempersambahkan Lagu Khusus Untuk Para Pengguna Narkoba)

Selain itu juga tidak ditemukan perkembangan gejala-gejala yang mudah diamati. (*)