Find Us On Social Media :

Pakar Kesehatan Ungkap Fakta Mengerikan di Balik Penemuan Cacing dalam Usus Tentara Korea Utara!

By Aditya Prasanda, Jumat, 2 Maret 2018 | 03:45 WIB

Kim Jong Un, Tentaranya | Grid.ID

Grid.ID - Tentara Korea Utara yang membelot itu melintas zona demiliterisasi dengan jip curian dan merangkak ke Korea Selatan setelah ditembak oleh tentara Pyongyang dengan pistol dan senjata AK-47.

Ia ditemukan di bawah tumpukan daun-daun dalam kondisi berdarah akibat luka tembak oleh para tentara Korea Selatan.

Dengan segera, mereka melarikannya ke dokter setempat.

Kondisinya cukup parah namun yang lebih mengejutkan para dokter adalah penemuan parasit berupa cacing-cacing dengan ukuran paling panjang 27 cm.

Melayat Sridevi ke India, Wanita Indonesia Ini Bagikan Pertemuan Terakhirnya dengan Sridevi yang Penuh Haru

Dokter bedah yang memimpin operasi, Lee Cook-jong mengungkapkan "ini adalah temuan pertama sepanjang 20 tahun karier saya sebagai dokter bedah, dahulu saya hanya bisa melihatnya di buku pelajaran".

Lee menunjukkan foto-foto puluhan parasit yang diangkat dari usus pencernaan tentara itu.

Ditemukan pula luka di sekujur tubuhnya, antara lain di bagian bahu, lutut dan tangan.

Ia diduga berusia 20 tahun dan ditempatkan di kawasan militer bersama Panmunjom, tutur Kim Byung-kee, anggota perlemen dari partai yang berkuasa di Korea Selatan.

Disaksikan Ribuan Orang, Inilah Deretan Foto Saat Jenazah Sridevi Disemayamkan di Mumbai, Penuh Tangis dan Haru

Korea Utara memang belum berkomentar soal pembelotan itu.

Isi perut tentara ini tentu tidak menggambarkan penduduk Korut secara keseluruhan.

Namun statusnya sebagai tentara -- yang memiliki posisi cukup elit -- bisa jadi acuan berapa 'rata-rata perolehan gizi baik' yang dimiliki penduduk Korea Utara.

Apa arti temuan ini? Begini komentar para pakar:

Dari pemeriksaan medis ditemukan begitu banyak jagung dalam perut tentara muda itu.

Jagung merupakan makanan pokok di Korea Utara paska PBB mencap Korut mengalami kekeringan parah sejak 2001.

Baru Pulang Umroh, Nenek Mahmudah Meninggal di Musala SPBU

Seorang guru besar di departemen parasitologi dan penyakit tropis di National University College of Medicine, Seoul, Hong Sung-tae, mengatakan kasus ini merupakan bukti bahwa pupuk yang terbuat dari kotoran manusia banyak digunakan oleh penduduk Korea Utara dan sangat berbahaya.

"Tingkat infeksi parasit dan jumlah (parasit) harusnya rendah untuk usia tentara itu. Namun faktanya banyak parasit yang ditemukan. Walaupun ini adalah bukti tak langsung, saya yakin masalah parasit ini adalah masalah besar bagi penduduk Korea Utara," kata Hong Sung-tae.

"Mereka perlu pupuk untuk bertani. Namun karena tak ada pupuk, rakyat Korea Utara menggunakan pupuk dari kotoran manusia. Dan ini menjadi penyebab infeksi parasit," katanya kepada BBC. (*)