Find Us On Social Media :

Oknum Pemkab yang Berstatus Anak Bupati Majalengka Diduga Tembak Kontraktor Saat Ditagih Uang Proyek Rp 500 Juta, Korban: Uang Dilempar ke Bawah Diinjak, Saya Belumuran Darah...

By Agil Hari Santoso, Rabu, 13 November 2019 | 08:26 WIB

Oknum Pemkab yang Berstatus Anak Bupati Majalengka Diduga Tembak Kontraktor Saat Ditagih Uang Proyek Rp 500 Juta, Korban: Uang Dilempar ke Bawah Diinjak, Saya Belumuran Darah...

Grid.ID - Seorang oknum Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka diduga terlibat aksi penembakan yang mengorbankan seorang kontraktor pada Minggu (10/11/2019) malam.

Oknum Pemkab yang diduga terlibat dalam aksi penembakan itu ternyata adalah anak kedua dari Bupati Majalengka Karna Sobahi yang berinisial INA.

Penembakan yang diduga melibatkan anak Bupati Majalengka itu membuat seorang pengusaha konstruksi Panji Pamungkasandi (40) mendapat luka tembak.

Baca Juga: Polisi Tembak Kepala Sang Istri Lalu Bunuh Diri, Sang Anak Meronta-Ronta Saat Jenazah Orang Tuanya Dibawa Ambulans: Aku Mau Ikut Bapak!!

Mengutip Tribun Jabar, Kapolres Majalengka AKBP Mariyono telah membenarkan telah terjadi aksi koboi jalanan pada Minggu malam.

"Memang benar ada kejadian penembakan.

"Hari Minggu pukul 22.30 WIB," kata Mariyono saat dihubungi pada Selasa (12/11/2019).

Pasca penembakan tersebut, Panji telah mendapatkan perawatan di salah satu rumah sakit di Majelengka.

Berdasarkan pengakuan korban, penembakan ini terjadi saat anak Bupati Majalengka yang berinisial INA, hendak ditagih soal uang proyek.

Baca Juga: Jurnalis Indonesia Tertembak saat Meliput Demo di Hong Kong, Pupil Matanya Dinyatakan Pecah!

Uang proyek yang ditagih sebesar Rp 500 juta.

Namun saat ditagih, INA yang berstatus sebagai anak bupati sekaligus Kabag Ekonomi Setda Pemkab Majalengka berpangkat III a itu disebut melakukan berbagai bentuk intimidasi dan kekerasan.

Menurut keterangan Panji, ia dan 12 pegawai perusahaan lainnya datang ke rumah anak Bupati Majalengka saat Minggu Maghrib.

Baca Juga: Tewas Ditembak Temannya Sendiri, Inilah 5 Fakta Pengawal Setia Raja Salman yang Telah Melayani Arab Saudi Selama 15 Tahun

"Tepatnya magrib kita mengadakan shalat berjamaah dulu di sana," ucap Panji, dikutip dari Kompas.com.

Setelah ibadah, Panji beserta rombongannya disuruh menunggu di sebuah ruko pada pukul 19.30 WIB.

Namun setelah berada lama di lokasi, Panji tak kunjung melihat keberadaan INA.

"Kita tunggu cukup lama di sana sampai jam 22.00 WIB, saya sudah ketiduran di dalam mobil, belum terjadi apa-apa," lanjutnya.

Baca Juga: Kata-kata Terakhir Ade Irma Suryani, Putri Bungsu Jenderal AH Nasution Sekaligus Korban Termuda Keganasan Tjakrabirawa dalam G30S/PKI: Mama, Kenapa Ayah Ditembak?

Saat tidur, Panji tiba-tiba terbangung setelah mendengar letusan tembakan.

"Pas saya bangun saya lihat ternyata ada penuh kisaran 30-40 orangnya bapak INA yang sudah terjadi pengeroyokan terhadap pegawai saya.

"Yang menjadi korban tiga. Itu pegawai sekaligus adik dan kakak saya," ungkap Panji.

Baca Juga: Sempat Mengeluarkan Parang dan Hendak Melawan, Seorang Terduga Teroris di Salatiga Ditembak Densus 88

Saat melihat pegawainya dikeroyok puluhan orang, Panji kemudian diseret keluar mobil oleh beberapa orang.

Saat itu, barulah anak Bupati Majalengka INA datang.

Sembari menenteng senjata api berkaliber 9 mm, INA kemudian merangkul Panji dan mengeluarkan berbagai kata-kata intimidasi dan ancaman.

"Saya dirangkul INA yang sambil menenteng senpinya, persis di depan kantor INA dia ancam bunuh saya.

Baca Juga: Sempat Mengeluarkan Parang dan Hendak Melawan, Seorang Terduga Teroris di Salatiga Ditembak Densus 88

"Katanya kamu di sini bikin masalah terus, kamu di sini bikin rusuh terus.

"Padahal kita di sana tidak ada niat keributan, sajam pun kita tak ada," jelas Panji.

Setelah itu, Panji mengaku dibawa ke dalam kantor INA.

Baca Juga: Ditembak Mati Saat Ikuti Demo Mahasiswa Tolak RUU KUHP di Kendari, Jenazah Randy Diangkat Ratusan Warga yang Berduka

Di dalam kantor, Panji diberi uang sejumlah Rp 500 juta yang merupakan utang proyek.

Menurut pengakuan korban, cara terduga pelaku membayar uang proyek itu sungguh membuat miris.

"Hanya caranya (membayar) pun uang dilempar ke bawah diinjak-injak. Saya berlumuran darah, uangnya pun kena darah saya.

"Dari situ saya keluar tanpa memikirkan uang, saya lari ke RSUD, kemudian lanjut ke polres untuk bikin laporan.

Baca Juga: Lihat Adiknya Pulang Tak Bernyawa Usai Tertembak Peluru Tajam Saat Demo, Kakak Mahasiswa UHO Kendari Menangis Histeris

"Jadi ceritanya memang Rp 500 juta dibayar tapi setelah terjadi penembakan," terangnya.

Selain itu, Panji juga mengaku sempat ditodong hingga ditembak oleh INA.

"Korbannya (penembakan) di sana ada dua, orangnya INA dan saya," ucapnya.

Kasus ini pun kini mendapat perhatian khusus dari Kapolres Majalengka AKBP Mariyono.

Baca Juga: Usai Tembak Mati Istrinya, Aiptu Pariadi Mengarahkan Pistol ke Kepalanya dan Bunuh Diri, Sang Anak Histeris: Aku Mau Ikut Bapak...

Mariyono membenarkan jika uang proyek telah dibayar, namin kini pihaknya tengah menyelidiki penyebab INA nekat melakukan penembakan kepada pegawai kontraktor.

"Tagihannya dibayar oleh INA. Cuma sedang didalami kenapa bisa kejadian seperti itu. Sedang didalami.

"Iya betul, anak kedua (Bupati Majalengka). Sejauh ini baru itu saja yang bisa kami sampaikan karena tim masih mendalami proses lidik dan sidik untuk penegakkan hukum seadil-adilnya," ujar sang Kapolres Majalengka. (*)