Find Us On Social Media :

Gunung Merapi Letuskan Awan Panas Sejauh 1.000 Meter, Kepala Pusat PVMBG: Area dalam Radius 3 KM dari Puncak Agar Tidak Ada Aktivitas Manusia

By Asri Sulistyowati, Minggu, 17 November 2019 | 19:12 WIB

Gunung Merapi meletus dan mengeluarkan kolom abu, Minggu (17/11/2019)

Laporan Wartawan Grid.ID, Asri Sulistyowati

Grid.ID - Gunung Merapi kembali menunjukkan aktifitasnya.

Pasalnya, terjadi letusan di Gunung Merapi pada Minggu (17/11/2019), pukul 10.46 WIB.

Dilansir Grid.ID dari Regional Kompas, tinggi kolom letusan lebih kurang 1.000 meter dari puncak Gunung Merapi.

Baca Juga: U-Know TVXQ Jatuh Terjungkal Saat Pelesiran di Bunker Kaliadem, Destinasi Wisata Dekat Gunung Merapi yang Dikenal Angker

Petugas pos pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang, Lasiman, membenarkan bahwa telah terjadi letusan.

"Iya benar (terjadi letusan di Gunung Merapi)," ujar Lasiman saat dihubungi melalui WhatsApp (WA), pada Minggu (17/11/2019).

Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, letusan Gunung Merapi tercatat di seismograf dengan amplitudo max 70 milimeter dan durasi 155 detik.

Baca Juga: Misteri Pasar Bubrah di Gunung Merapi yang Kerap Dijuluki Pasar Setan, Pernah Disebut Mbah Marijan Sebagai Lokasi Kerajaan Gaib

Selain itu, guguran terjadi empat kali dengan amplitudo 3-8 mm berdurasi 18-23 detik.

"Teramati kolom letusan setinggi kurang lebih 1.000 meter. Angin bertiup ke barat," ungkapnya.

Sampai saat ini, BPPTKG Yogyakarta masih menetapkan status Gunung Merapi di level II atau Waspada.

Baca Juga: Gunung Merapi Alami 31 Gempa Guguran, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Berhati-hati

Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, Kepala Pusat PVMBG Kasbani mengatakan, aktifitas Gunung Merapi ini mengakibatkan hujan abu tipis di sebagian wilayah Desa Banyubiru Dukun.

Sementara itu, bagi pengelola penerbangan diminta tetap waspada meskipun letusan yang terjadi kali ini tidak mempengaruhi lalu lintas udara.

"Tinggi kolom erupsi hanya 1 km di atas puncak dan kebetulan arah angin ke barat, kemungkinan tidak akan mempengaruhi bandara Adi Sucipto," terang Kasbani.

Baca Juga: 7 Desa Tersembunyi di Dunia, Mulai dari Di Bawah Tanah Hingga di Kawah Gunung Merapi

"Tetapi kewaspadaan tetap harus dilakukan," imbuhnya.

Kasbani juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif.

"Area dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar tidak ada aktivitas manusia," himbaunya

Baca Juga: 7 Desa Tersembunyi Paling Unik di Dunia, Terletak di Kawah Gunung Merapi hingga Tengah Gurun Pasir!

Antisipasi terhadap bahaya abu vulkanik dari kejadian awan panas maupun letusan eksplosif juga harus ditingkatkan.

"Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi," tandas Kasbani.

Baca Juga: Guguran Awan Panas Gunung Merapi Sebabkan Sekelompok Kera Liar Masuk ke Perkampungan

(*)