Find Us On Social Media :

Selalu Dirantai karena Hiperaktif, Bocah 10 Tahun Tewas Terjebak di Kontrakan yang Terbakar hingga Kakinya Putus Tertinggal di Rantai

By Arif Budhi Suryanto, Selasa, 19 November 2019 | 11:39 WIB

Selalu Dirantai karena Hiperaktif, Bocah 10 Tahun Tewas Terjebak di Kontrakan yang Terbakar hingga Kakinya Putus Tertinggal di Rantai

Lalu seperti apa? Berikut cara yang benar untuk menangani anak dengan ADHD seperti yang Grid.ID rangkum dari Kompas.com.

Baca Juga: Mendadak Pusing Saat Kemudikan Pesawat dan Terpaksa Lakukan Pendaratan Darurat, Inilah Hasil Tes Urine Pilot Batik Air Berhasil Selamatkan Nyawa Ratusan Orang

1. Terapi Farmakologi

Terapi Farmakologi diberikan jika anak dengan ADHD sudah menunjukkan gejala impulsivitas, agresivitas dan hiperaktivitas yang cukup berat.

Terapi ini menggunakan obat yang akan memudahkan ketika terapi psikologis.

Namun lamanya pengobatan tetap tergantung lama tidaknya gejala yang muncul.

Baca Juga: Detik-detik Dramatis Pilot Batik Air Digotong Turun dari Pesawat Karena Mendadak Pusing Saat Masih Terbang di Udara

2. Terapi Psikologis

Terapi psikologis ini layaknya pelatihan kemampuan sosial.

Terapi ini biasanya dianjurkan di awal-awal pengobatan gejala ADHD dengan diagnosis yang belum pasti.

3. Terapi Kombinasi

Baca Juga: Pura-pura Hamil, Ternyata Perut Besar Wanita Ini Simpan Barang Haram Seberat 4 Kilogram!

Terapi kombinasi adalah terapi yang dinilai paling ampuh di antara 2 terapi yang lain.

Menggabungkan terapi farmakologi dan psikologis dinilai dapat menghilangkan gejala-gejala ADHD dengan lebih cepat.

Dengan rajin berkonsultasi dengan dokter ahli untuk memonitor perkembangan si anak, dosis obat akan dikurangi secara bertahap jika self control sudah terbentuk hingga tidak memerlukan obat lagi.

(*)