Find Us On Social Media :

Mengenal Fenomena Karoshi yang Telan Banyak Korban di Jepang

By Aditya Prasanda, Senin, 5 Maret 2018 | 15:47 WIB

Ilustrasi, karyawan Jepang yang kelelahan | Nextshark.com

Grid.ID - Di Jepang, ada istilah karoshi yang artinya ‘meninggal karena terlalu banyak bekerja’. 

Istilah ini mungkin terdengar lucu bagi kita, namun tidak bagi orang-orang Jepang. 

Sudah bukan rahasia bahwa ada banyak orang yang bunuh diri karena stress  dan terlalu lelah dalam bekerja.

Tentu kita masih ingat kematian Matsuri Takahashi, salah satu korban karoshi 2016 silam.

Berkebutuhan Khusus Namun Miliki Bakat yang Luar Biasa, Begini Cara Choky Sitohang Gali Kemampuan Sang Anak

Pegawai berusia 24 tahun itu bekerja untuk sebuah perusahaan periklanan asal Jepang yang bernama Dentsu. 

Ia sudah melakukan kerja lembur selama 105 jam dalam satu bulan.

Saat di kantor, perempuan itu berusaha untuk terus bekerja dengan optimal dan menjaga penampilan. 

Namun di akun Twitter miliknya, Matsuri mengatakan yang sebenarnya. 

Kisah Mengerikan di Balik Kematian Sridevi: Sejumlah Artis Ungkap Kekejaman Industri Bollywood!

Dalam salah satu cuitannya, Matsuri berkata, “Sekarang pukul empat pagi. Tubuhku gemetaran. Aku akan segera meninggal. Aku sangat lelah.”

Matsuri kemudian bunuh diri dengan melompat dari asrama perusahaannya sekitar bulan Desember akhir tahun 2016 lalu.

Tak berselang lama, Presiden direktur utama Dentsu, Tadashi Ishii, mengumumkan pengundurkan dirinya.

Pihak pemerintah Jepang sendiri sudah berusaha dengan sangat keras selama beberapa tahun belakangan untuk mengubah budaya kerja di Jepang. 

Awal tahun 2017, Perdana Menteri Shizo Abe juga sudah mengeluarkan revolusi gaya bekerja untuk membuat para pegawai di Jepang lebih banyak mengambil waktu luang di luar pekerjaan. (*)

Artikel ini tayang di INTISARI dengan judul: Banyak Pegawai yang Meninggal Karena Terlalu Keras Bekerja, Jepang pun Pikirkan Ulang Konsep Kerja