Find Us On Social Media :

Upaya Kementerian Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Ginjal Kronik

By Ridho Nugroho , Rabu, 7 Maret 2018 | 23:21 WIB

Para Narasumber dalam acara Ginjal & Kesehatan Perempuan di Artotel Hotel, Jakarta, Rabu (7/3/2018).

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Suminar

Grid.ID -  Penyakit ginjal adalah kelainan yang mengenai organ ginjal yang timbul akibat berbagai faktor, seperti infeksi, tumor, penyakit metabolik atau degeneratif, dan lain-lain.

Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia dengan komplikasi gagal ginjal dan kematian dini.

Penyakit ini biasanya timbul secara perlahan dan sifatnya menahun.

Bahayanya, PGK ini menjadi penyakit penyebab kematian tertinggi pada perempuan.

(Beli Pemutih Kulit Abal-abal, Seorang Wanita Menderita Penyakit Ginjal Kronis)

"Menurut data internasional menunjukkan sekitar 195 juta perempuan terkena penyakit ginjal kronik dengan 600 ribu kematian pada setiap tahunnya," ucap dr. Aida Lydia, PhD., Sp.PD-KGH selaku  Ketua Pengurus Besar PERNEFRI dan Ketua Divisi Ginjal Hipertensi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM saat acara Ginjal & Kesehatan Perempuan di Artotel, Jakarta, Rabu (7/3/2018).

Pada awalnya, penyakit ginjal kronis tidak ditemukan gejala yang khas sehingga penyakit ini sering terlambat diketahui.

Tanda dan gejala yang timbul karena penyakit ginjal sangat umum dan dapat ditemukan pada penyakit Iain seperti tekanan darah tinggi, perubahan frekuensi buang air kecil dalam sehari, adanya darah dalam urin, mual dan muntah serta bengkak, terutama pada kaki dan pergelangan kaki.

(Nekat, Demi Membeli Tablet Dan Laptop, Siswa Sekolah Rela Jual Ginjalnya Seharga 45 Juta Rupiah)

Bila ditemukan tanda dan gejala penyakit ginjal, maka yang harus dilakukan adalah kontrol gula darah pada penderita diabetes, kontrol tekanan darah pada penderita hipertensi, dan pengaturan pola makan yang sesuai dengan kondisi ginjal.

Penyakit ginjal kronik merupakan masalah kesehatan dunia dengan beban biaya kesehatan yang tinggi.

Sehingga penyakit ginjal kronik dapat dicegah dengan melakukan upaya pencegahan, pengendalian dan tatalaksana Hipertensi dan Diabetes Melitus sesuai standar.

Dalam mencegah hal ini,  Kementerian Kesehatan melakukan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit PGK dengan tiga cara.

(Ini 4 Fakta Tentang Kelesuhan Kronis yang Perlu Kamu Waspadai)

1. Cara pertama adalah dengan meningkatkan promosi kesehatan melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dalam pengendalian Penyakit Ginjal dengan perilaku CERDIK dan PATUH

CERDIK di sini adalah Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin olahraga, Diet seimbang, Istirahat cukup dan Kelola stres.

Sedangkan PATUH adalah Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter, Atasi penyakit dengan pengobatan yang tetap dan teratur, Tetap diet sehat dengan gizi seimbang, Upayakan beraktivitas fisik dengan aman dan Hindari rokok, alkohol dan zat karsinogenik Iainnya.

2. Meningkatkan pencegahan dan pengendalian Penyakit Ginjal Kronik berbasis masyarakat dengan "Self Awareness" melalui pengukuran tekanan darah dan pemeriksaan gula darah secara rutin atau minimal 1 kali dalam setahun di Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM).

(Menahan Kencing Tak Sebabkan Batu Ginjal Namun . . . )

3. Cara yang ketiga adalah penguatan pelayanan kesehatan khususnya Penyakit Ginjal Kronik, pemerintah telah melakukan berbagai upaya seperti meningkatkan akses ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), optimalisasi sistem rujukan, dan peningkatan mutu pelayanan.

Hari Ginjal Sedunia diperingati setiap tahunnya pada hari Kamis minggu kedua di bulan Maret yang tahun ini jatuh pada tanggal 8 Maret 2018.

Tujuan perayaan Hari Ginjal Sedunia adalah untuk mengajak kita mempromosikan akses yang terjangkau dan adil terhadap pendidikan kesehatan, perawatan kesehatan dan pencegahan penyakit ginjal bagi semua wanita dan anak perempuan di dunia. (*)