Find Us On Social Media :

3 Anaknya Meninggal Berurutan karena Penyakit Mata, Husor dan sang Istri Kini Pasrah Jaga Anak Bungsu yang Alami Gejala Sakit yang Sama: Mudah-mudahan Buah Hati Kami Sembuh...

By Novita Desy Prasetyowati, Kamis, 28 November 2019 | 12:03 WIB

3 Anaknya Meninggal Berurutan karena Penyakit Mata, Husor dan sang Istri Kini Pasrah Jaga Anak Bungsu yang Alami Gejala Sakit yang Sama: Mudah-mudahan Buah Hati Kami Sembuh...

Grid.ID - Duka kembali dirasakan pasangan suami istri asal Sumatera Utara lantaran buah hatinya harus mengalami sakit seperti ketiga anak lainnya yang sudah meninggal.

Pasangan Husor Rumanto Gultom (32) dan Delina Hutagaol (33) sudah kehilangan tiga anaknya lantaran mengalami sakit mata.

Kini, keduanya harus kembali merasakan sedih lantaran anak bungsunya Daud Alfaro Gultom yang baru berusia 1,5 tahun mengalami sakit yang sama seperti ketiga kakaknya yang telah tiada.

Baca Juga: Terserang Sakit Mata, Aron NUEST Hanya Bisa Lakukan Hal ini di Fansign 'Labiotte'

Melansir dari laman Tribun Medan, pasangan Husor dan sang istri memiliki lima orang anak.

Namun sayang tiga orang anaknya meninggal dunia lantaran sakit tumor mata.

Anak pertamanya yang bernama Putri Delima Gultom meninggal dunia di usia 2,5 tahun.

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele Sakit Mata, Ini 15 Penyebabnya yang Kamu Belum Tahu

Sementara itu, anak keduanya, Jhon Renaldi Gultom meninggal pada saat berusia sekitar dua tahun.

Anak keempat Husor dan Delina, Sefani Gultom juga meninggal dunia dengan penyakit yang sama.

Sementara itu, anak ketiga mereka yang bernama Apoy Manahan Gultom tumbuh sehat dan sudah berumur lima tahun.

Baca Juga: Upload Foto dengan Penampilan Gini, Lagi-lagi Dewi Sanca Jadi Sorotan, Netizen : Aduh Sakit Mata!

Husor sudah mencoba berbagai cara untuk kesembuhan buah hatinya.

Anak pertama yang sakit dulu dibawa untuk berobat ke Puskesmas setempat karena dikira katarak namun ternyata bukan.

"Seperti mata kucing. Di bagian tengah bola matanya itu bening, kalau dipandang bisa tembus ke dalam. Jadi saya bawa ke puskesmas sebulan sekali. Tak mengira akan sampai kek gitu," kata Husor, seperti yang dilansir dari laman Kompas.com, pada Kamis (28/11/2019).

Baca Juga: Terlalu Sering Main Gadget, Seorang Balita Alami Penyakit Mata Hingga Harus Diterapi 3 Jam Tiap Hari

Husor juga membawa putri pertamanya itu ke pengobatan alternatif karena tidak memiliki biaya.

"Setelah buat BPJS, baru sehari dipakai, terus meninggal dia. Saat meninggal, matanya sebelah kanan itu ada benjolan, sebesar bola kasti lah," terang Husor.

Saat anak pertamanya meninggal dunia, anak kedua mengalami gejala penyakit yang sama diusianya yang masih 1,5 tahun.

Baca Juga: Kenali Penyebab Dry Eye, Penyakit Mata yang Kerap Menghantui Kaum Wanita

Renaldi mengalami gejala mata kucing di sisi sebelah kiri dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

"Dia kena saat usia 2 tahunan, langsung kita larikan ke rumah sakit, dikemoterapi. Mata kirinya bengkak," kata Husor.

Renaldi kembali dibawa ke rumah sakit usai kepalanya terbentur dan benjol.

Baca Juga: Awas! Bahaya Penyakit Mata Mengerikan Pada Bayi, Kenali Gejalanya

Akan tetapi, dokter mengatakan benjolan tersebut tak bisa disedot.

"Tiga hari kemudian kubawa pulang, istilahnya, daripada meninggal di rumah sakit, lebih baik di rumah bisa dilihat. Bisa bersama dulu untuk sementara. Kata dokter kan, sudah menjalar tumornya. Kata dokter sudah berserat," terang Husor.

Setelah Renaldi meninggal di tahun 2015, anak keempatnya, Sefania Gultom yang baru 2 tahun juga terkena sakit yang sama.

Baca Juga: Satlantas Polres Kendal Pasang Mata Kucing, Antisipasi Kecelakaan

Kali ini, Husor membawa Sefania ke pengobatan tradisional dan pada tahun 2017 anak keempatnya itu meninggal dunia.

Namun, anak kelima atau anak bungsu Husor dan Delina yang bernama Daud Alfaro Gultom (1,5) tengah mendapat perawatan di RS Universitas Sumatera Utara, Medan dan didiagnosis yang sama dengan ketiga kakaknya, yaitu tumor mata.

Daud mendapat gangguan di mata sebelah kiri yang membengkak dan berbentuk seperti mata kucing.

Baca Juga: Sadis! Mata Kucing Ini Dicungkil Oleh Orang Asing, Netizen Geram!

Baru-baru ini, Bupati Simalungun JR Saragih meminta stafnya untuk datang membesuk dan mengantarkan dana bantuan sebesar Rp 10 juta untuk pengobatan.

Pasangan yang tinggal di Desa Huta Suka Dame, Nagori Tiga Bolon, Kabupaten Simalungun kini masih berikhtiar untuk kesembuhan anak bungsunya.

"Mudah-mudahan ini yang terbaik untuk anak saya. Tanpa orang itu, mungkin sekarang kami belum di sini. Saya cuma bisa mengucapkan terima kasih banyak. Mudah-mudahan anak kami sembuh. Ini rejeki Daud, ini mukjizat untuk dia," pungkas Husor Rumanto Gultom. (*)