Grid.ID - Serangan beruang madu meresahkan warga Kampung Paya Tumpi Baru, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah akhir-akhir ini.
Beberapa waktu lalu, Joko (65) bahkan harus merelakan kambing ternaknya menjadi sasaran empuk beruang madu yang berkeliaran di kampung.
Beruang madu mulai menyerang kambing milik Joko pukul 03.00 WIB, pada Rabu (28/11/2019) kemarin.
Kandang kambing milik Joko terletak tak jauh dari tempat tinggalnya.
Baca Juga: Dari Beruang Madu Hingga Harimau, Berikut Cerita Tutut Soeharto yang Gemar Pelihara Hewan Liar
Saat kejadian berlangsung, Joko dan keluarganya mendengar embekan kambing ternaknya.
Saat itu, Joko hanya bisa berlindung di dalam rumah bersama keluarga, karena tak berani melihat ke lokasi kejadian.
Dan pada pagi harinya, Joko melihat kambingnya telah terluka parah dan tergeletak di parit belakang kandang kambingnya.
Joko juga mendapati luka cakaran yang membekas di badan kambing ternaknya.
Melansir laman Kompas.com, dalam kurun waktu empat bulan, Joko harus menelan pil pahit karena dua kambing ternaknya telah menjadi mangsa beruang madu.
Tak ingin kambing ternaknya mati sia-sia, Joko langsung menyembelihnya dan menjual ke pedagang kambing dengan harga Rp 500 ribu.
Selain Joko, peternak lebah di Kampung Paya Tumpi Baru juga kerap menjadi sasaran beruang madu.
Baca Juga: Jalani Ekspedisi Ilmiah Internasional di Hutan, Mahasiswa Diterkam Beruang Buas!
Apalagi saat warga tengah memanen madunya di bulan Juli hingga Agustus.
"Kampung kami memiliki warga yang berprofesi sebagai peternak madu," kata Idrus Syahputra, Reje atau Kepala Desa Kampung Paya Tumpi Baru.
"Jadi dalam waktu yang sama saat kambing milik Pak Joko diserang, ternak madu warga juga dihancurkan beruang madu,"
"Tong penangkaran lebah madu yang dibuat hancur karena dibongkar beruang," lanjutnya.
Karena ancaman beruang madu itu pula, banyak peternak lebah madu yang memindahkan gentong lebah ke dakat rumah.
Seperti diberitakan Tribun Aceh sebelumnya, gentong lebah yang dipindahkan ke dekat rumah justru membuat hasil madu berkurang drastis.
Bahkan serangan beruang madu tetap tak terelakkan, meski para peternak lebah madu telah melakukan berbagai cara.
“Masalahnya lagi, meski sudah dipindak di dekat pemukiman warga, beruang tetap datang,” ungkap Idrus, dikutip dari laman Tribun Aceh.
Meski beruang madu kerap mengancam, Idrus meminta warganya agar tak membunuh si beruang.
Pasalnya, beruang adalah hewan yang dilindungi dalam undang-undang.
Tak ingin ada konflik baru, Idrus hanya bisa berharap kepada pihak terkait, utamanya Badan Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Aceh, untuk menangani kasus tersebut.
“Harus ada penanganan karena warga juga kan takut, jika sewaktu-waktu binatang buas itu, bisa menyerang manusia,” tandasnya.
Baca Juga: Kisah Wojtek, Beruang yang Membantu Tentara Polandia Melawan Pasukan Nazi
(*)