Find Us On Social Media :

Bermodal Plastik Bekas, Warga Tidak Mampu di Bangladesh Berhasil Ciptakan Pendingin Ruangan Tanpa Listrik

By None, Kamis, 19 Desember 2019 | 13:10 WIB

Bermodal Plastik Bekas, Warga Tak Mampu di Bangladesh Berhasil Ciptakan Pendingin Ruangan Tanpa Listrik

Grid.ID - Tinggal di rumah berpendingin ruangan rasanya hanya angan bagi warga tak mampu di Bangladesh.

Bagaimana tidak, jangankan AC atau pendingin ruangan, rumah warga tak mampu di Bangladesh ini saja belum terjamah listrik.

Kalaupun listrik sudah ada, mereka pun mungkin tidak mampu untuk membayar pengeluaran dengan adanya pendingin ruangan di rumah mereka.

Baca Juga: Seolah Ada Kontak Batin, Seorang Balita Menangis Histeris Seraya Menarik-narik Kain Kafan Jenazah Ibunya yang Sudah Terbaring Kaku di Sampingnya

Sialnya lagi, Bangladesh cukup terkenal dengan cuacanya yang panas.

Sepanjang musim panas 2016 saja, rerata suhu negara yang pernah masuk dalam wilayah Pakistan Timur itu mencapai 45°c.

Walaupun berbagai kondisi seakan tidak mendukung mereka, namun ide besar ternyata terlahir dari situasi tersebut.

Warga kurang mampu Banglades membuat pendingin ruangan dengan botol plastik yang mudah ditemui di mana-mana.

Baca Juga: Pantang Meminta-minta, Tukang Parkir di Solo Tetap Bekerja Meski Harus Gunakan Tongkat untuk Menopang Tubuh, Keteguhannya Mengundang Simpati

Inovasi yang dicetuskan oleh Ashis Paul ini diberi nama Eco-cooler.

Cara kerja Eco-cooler sangat sederhana.

Bahkan mungkin sebagian besar dari kita sudah memahami cara kerja yang menjadi dasar alat ini, namun tidak menyadarinya.

Lakukan eksperimen kecil ini:

Tiup tangan dengan mulut terbuka lebar, kemudian tiup kembali tangan anda dengan keadaan bibir yang hampir menutup seluruh mulut—seperti saat meniup suling.

Apa yang kamu rasakan?

Baca Juga: Pasangan Pengantin ini Sajikan Makanan Sisa untuk Menekan Biaya Pernikahan, Tamu Undangan Justru Mengaku Puas

Perbedaan suhu udara yang keluar dari mulut terjadi dengan cara yang sangat mudah.

Tentu kamu pernah menyadari ini kan?

Ketika ujung rongga tempat udara mengalir semakin menyempit, udara akan mengalami penurunan suhu.

Prinsip dasar inilah yang dipakai oleh Ashis saat menciptakan Eco-cooler.

Eco-cooler hanya menggunakan bagian tengah hingga atas botol plastik.

Baca Juga: Bertahun-tahun Menjalankan Tugas Sebagai Abdi Negara dan Jauh dari Orang Tua, TNI Asal Sulawesi Utara Sampai Gendong sang Ayah Saat Pulang Kampung, Videonya yang Mengharukan Langsung Viral

Bagian leher hingga mulut botol menjadi area untuk menurunkan suhu udara, sementara bagian perut botol sebagai gerbang masuknya udara.

Botol-botol plastik yang sudah dipotong ini kemudian dipasang pada papan yang sudah dilubangi sebagai tempat menancapkan mulut botol.

Papan yang sudah penuh terpasang botol plastik ini kemudian diletakan sebagai bagian dari dinding bangunan.

Walau bentuknya seperti dinding, namun secara fungsi, alat ini lebih mirip dengan jendela.

Dengan menggunakan alat ini, udara yang dihasilkan mengalami penurunan suhu hingga 5°c.

Baca Juga: Bahaya Kebiasaan Menonton Video Panas, Bisa Bikin Otak Menyusut Hingga Penurunan Gairah Seksual!

Inovasi yang merupakan bagian dari proyek Grey Group Banglades dan Grameen Intel Social Business Ltd. ini mampu menyejukkan banyak warga kurang mampu di Banglades.

Sejauh ini, Eco-cooler sudah terpasang pada 25 ribu rumah di Banglades. (Bhisma Adinaya/National Geographic Indonesia)

(*)

Artikel ini telah tayang di National Geographic dengan judul Pendingin Ruangan Tanpa Listrik Ala Warga Kurang Mampu Banglades